Dugaan Sindikat Kecurangan UTBK-SNBT di Unhas, Libatkan Bimbel dan Admin IT
Ishaq juga memaparkan bahwa praktik kecurangan ini diyakini dikendalikan oleh pihak eksternal, yakni lembaga bimbingan belajar, yang diduga menjadi otak perencanaan aksi joki dan peretasan sistem.
“Indikasinya kuat ada bimbingan belajar yang menjadi aktor utama. Oknum IT kami hanya diajak terlibat untuk membantu kelancaran aksi mereka,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Pelaksana UTBK Unhas, Nurul Ichsani, menekankan pentingnya membongkar jaringan kecurangan yang lebih besar di balik kasus joki dan manipulasi sistem ujian. Ia menyebutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut tuntas praktik curang dalam pelaksanaan seleksi ini.
“Kami sempat menahan temuan ini untuk bisa menjalin kerja sama strategis dengan pihak kepolisian. Tujuannya jelas, agar pengungkapan kasus kecurangan UTBK ini bisa dilakukan secara menyeluruh dan tuntas,” ujar Nurul.
Menurutnya, menjaga integritas UTBK merupakan hal yang sangat krusial, terutama untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
“Kami tentu ingin menjaga kepercayaan masyarakat dalam pelaksanaan UTBK ini. Jangan sampai proses seleksi ternoda oleh praktik curang yang mencederai nilai keadilan,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa Unhas berkomitmen hanya menerima calon mahasiswa yang benar-benar lolos secara objektif berdasarkan kemampuan akademik.
“Kami ingin mahasiswa yang masuk ke Unhas benar-benar sesuai dengan kualifikasi dan kapasitas akademik masing-masing, bukan karena manipulasi atau bantuan dari pihak luar,” tutup Nurul.
Unhas menegaskan komitmennya untuk menindak tegas segala bentuk kecurangan dalam pelaksanaan seleksi masuk perguruan tinggi. Pihak universitas berharap pengusutan ini menjadi momentum nasional untuk memperketat sistem pengawasan dan memperkuat integritas dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Dengan dibukanya tabir kecurangan ini, Unhas tidak hanya menjadi kampus yang berhasil membongkar kasus joki, tetapi juga menunjukkan keseriusan dalam menegakkan prinsip keadilan dalam dunia pendidikan. Ke depan, pengamanan digital dan pengawasan ketat dipastikan akan terus ditingkatkan.

Tinggalkan Balasan