RAKYAT.NEWS, SLEMAN – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto meresmikan 14 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang diinisiasi oleh Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) di kawasan wisata Tebing Breksi, Desa Sambirejo, Sleman, Selasa (20/5/2025) pagi.

Inisiatif ini menjadi bagian dari dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam sambutannya, Menteri Yandri menjelaskan bahwa pendirian 14 unit SPPG tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Desa PDT melalui BUMKal dengan Badan Gizi Nasional (BGN).

Ia menegaskan komitmen penuh kementeriannya untuk mendukung program strategis nasional MBG yang menyasar kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil.

“Ini merupakan komitmen kami dari Kemendes PDT untuk mendukung secara langsung program Presiden Prabowo Subianto, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG),” ujar Yandri.

Ia juga menekankan bahwa program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi lokal. Desa-desa diharapkan mampu menjadi penyedia bahan baku pangan seperti beras, sayuran, ikan, telur, hingga daging untuk mendukung keberlanjutan program.

Mendes Yandri mengapresiasi Asosiasi BUMKal Yogyakarta yang telah menginisiasi pendirian 14 titik SPPG ini, dan menyebut langkah ini sebagai bagian dari upaya menjadikan desa sebagai “pabrik gizi nasional” yang lokal, mandiri, dan berkeadilan.

“Mohon doanya agar Kementerian Desa dapat terus berkolaborasi dengan BGN, KSP, serta kementerian lainnya untuk menggenjot pembangunan desa. Ini merupakan wujud nyata dari Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo, yaitu membangun dari desa dan dari pinggiran untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” ujarnya.

Dalam pidatonya, Yandri juga menegaskan bahwa pengelolaan SPPG harus mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh BGN, termasuk dalam hal kualitas bahan baku, standar gizi, kebersihan, dan sistem pengiriman. Hal ini penting agar program MBG benar-benar memberikan dampak positif bagi penerima manfaat.

“Kita tidak ingin dalam perjalanannya nanti muncul hal-hal yang tidak diinginkan, karena yang kita layani ini adalah anak-anak kita, ibu hamil, dan masyarakat rentan lainnya,” tegasnya.

Ia pun meminta semua pihak terkait agar mengawal dan memastikan pelaksanaan SPPG berjalan sesuai dengan prosedur, serta memastikan para pengelola memahami tugas dan fungsi masing-masing.

Turut hadir dalam acara peresmian tersebut Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto, Kepala BGN Dadan Hindayana, Deputi V KSP Harianto, Direktur Kelembagaan BNI Eko Setyo Nugroho, dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sleman.

Setelah peresmian, Mendes Yandri bersama Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto dan Kepala BGN meninjau langsung fasilitas SPPG di lokasi yang berdekatan dengan kawasan Tebing Breksi.

Dalam kesempatan itu, Kepala BGN Dadan Hindayana memaparkan capaian nasional dari program SPPG. Menurutnya, hingga saat ini telah berdiri 1.343 unit SPPG di 38 provinsi dengan seluruh mitra berasal dari pelaku UMKM.

“Setiap SPPG melibatkan sedikitnya 15 supplier UMKM. Jika target 30 ribu SPPG tahun ini tercapai, maka akan ada sekitar 450 ribu UMKM yang terlibat langsung, dengan potensi menyerap tenaga kerja hingga 1,5 juta orang,” ungkap Dadan.

Hadir mendampingi Menteri Yandri dalam kegiatan ini antara lain Dirjen PEID Tabrani, Staf Ahli Mendes Sugito, Staf Khusus M. Khoirul Huda, Direktur Promosi dan Produk Unggulan Yusra, serta Kepala Pusat Evaluasi Kebijakan Asnawi Sabil.

Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam upaya menjadikan desa sebagai pusat ketahanan pangan dan gizi nasional, sekaligus penggerak ekonomi akar rumput. (*)

YouTube player