Ditulis Oleh : Dr. Andi Yuslim Patawari (Sekretaris Jenderal DPP Perindo)

OPINI, RAKYAT NEWS – Perjalanan kepemimpian presiden prabowo subianto mampir menyelesaikan tahun pertama kepemimpannya.Dengan gemuknya kabinet tentunya dapat memberikan solusi banyak permasalahan negera yang harus diselesaikan dengan maksimal.

Dari daftar kebijakan negara yang diluncurkan dalam keadaan ekonomi indonesia yang dianggap sedang sakit ini, tentunya rakyat harus memahami, hingga menjadi antisipasi dalam menghadapi kemungkin pahit yang akan terjadi kedepan

Mari kita kupas satu demi satu terkait dengan kebijakan tersebut :

Kebijakan negara yang dirancang untuk menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat :

“Kebijakan Fiskal dan Anggaran Negara”

Anggaran Belanja Negara : Pemerintah mengalokasikan Rp3.621,3 triliun untuk belanja negara tahun 2025, dengan defisit anggaran diperkirakan sebesar 2,53% dari PDB.

Fokus utama belanja meliputi pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ketahanan pangan.

Pengelolaan Utang :

Rasio utang terhadap PDB dipertahankan pada kisaran 39,01% hingga 39,10% pada tahun 2029, dengan tujuan menjaga keberlanjutan fiskal dan meminimalkan risiko terhadap APBN.

“Kebijakan Ekonomi dan Sosial”

Stimulus Ekonomi :

Pemerintah mengeluarkan paket stimulus senilai Rp24,44 triliun untuk meningkatkan permintaan domestik, termasuk subsidi tarif angkutan, bantuan tunai, dan sembako.

Program ini bertujuan menjaga pertumbuhan ekonomi sekitar 5% pada kuartal II 2025.

Kebijakan Pajak :

Kenaikan tarif PPN menjadi 12% diimbangi dengan kebijakan PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk beberapa komoditas penting seperti minyak goreng dan tepung terigu, serta insentif pajak untuk sektor padat karya dan kendaraan listrik.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) :

Diluncurkan untuk menyediakan makanan bergizi kepada 83 juta anak dan ibu hamil guna mengatasi masalah stunting.

Program ini diperkirakan menelan biaya Rp28 triliun per tahun dan dijalankan hingga 2029.

Reformasi Struktural dan Infrastruktur

Hilirisasi Industri :

Pemerintah fokus pada pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam dan daya saing industri nasional.

Infrastruktur :

Anggaran sebesar Rp400,3 triliun dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, termasuk pendidikan, kesehatan, konektivitas, dan energi, guna mendukung transformasi ekonomi.

Danantara :

Peluncuran dana investasi nasional Danantara yang mengelola aset BUMN untuk mendukung proyek strategis dan investasi jangka panjang.

Pemberdayaan UMKM dan Ketenagakerjaan

Kredit Usaha Rakyat (KUR): Penyaluran KUR difokuskan pada sektor prioritas seperti pertanian, perdagangan, dan manufaktur, dengan target penyaluran hingga Rp287,47 triliun pada tahun 2025.

Insentif Pajak untuk Sektor Padat Karya :

Pemberian PPh Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk sektor padat karya guna meningkatkan daya saing industri dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja baru.

“Ketahanan Pangan dan Energi”

Ketahanan Pangan :

Anggaran sebesar Rp124,4 triliun dialokasikan untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian, menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan, serta meningkatkan akses pembiayaan bagi petani.

Energi Terbarukan :

Pemerintah berkomitmen untuk mempercepat transisi energi ramah lingkungan melalui pemanfaatan kendaraan listrik dan pengembangan energi terbarukan, termasuk melalui Just Energy Transition Partnership (JETP).

Dapat disimpulan kebijakan negara tahun 2025 mencerminkan upaya strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, memperkuat ketahanan sosial-ekonomi, dan mempersiapkan Indonesia menghadapi tantangan global.

Namun, tantangan implementasi, efektivitas program, dan keberlanjutan fiskal menjadi faktor kunci dalam menentukan keberhasilan kebijakan ini.

Kini kita kembali pada diri kita masing – masing sebagai pengurus Kadin Indonesia, sebatas mana kita sebagai anak negeri ini mampu membedah kebijakan negara untuk kepentingan rakyat ?

mampu memberikan kritikan dan solusi yang membumi dan dicintai rakyat, bukan keuntungan semata sebagai pebisnis tapi mampu memberikan perputaran ekonomi bagi rakyat minimal menghadirkan kecupukan sandang panangan bagi seluruh rakyat indonesia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

YouTube player