Sosialisasi ini turut dihadiri Direktur LSM Pattiro Jeka, Haerullah Loji, yang selama ini dikenal aktif dalam memperjuangkan tata kelola pemerintahan partisipatif. Kehadirannya memperkuat komitmen kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam mendukung ekosistem inovasi daerah.

Selain itu, turut hadir pula para kepala perangkat daerah, camat, ketua APDESI, kepala puskesmas, serta koordinator wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan se-Kabupaten Jeneponto. Para peserta mendapatkan pemaparan teknis terkait alur pendaftaran, indikator penilaian, serta tahapan seleksi yang akan dilalui dalam KID 2025.

Ketua Panitia, Rahmat Sasmito, dalam laporannya mengungkapkan bahwa KID 2025 juga dirancang sebagai jalur seleksi bagi inovasi-inovasi daerah unggulan yang nantinya akan diikutsertakan dalam ajang kompetisi tingkat provinsi hingga nasional, seperti KIPP, Innovation Government Award (IGA), dan kompetisi inovasi lainnya.

“Kami ingin mendorong terciptanya portofolio inovasi yang kuat dan kompetitif, tidak hanya untuk kebutuhan lokal, tetapi juga agar Jeneponto diperhitungkan dalam peta inovasi nasional,” tutur Rahmat.

Menutup rangkaian kegiatan, Wakil Bupati Islam Iskandar menyerukan agar semangat inovasi dijadikan sebagai budaya kerja birokrasi dan masyarakat Jeneponto.

“Mari kita jadikan semangat inovasi sebagai budaya kerja. Jeneponto harus melaju lebih cepat, lebih kreatif, lebih bahagia,” pungkasnya. (*)

YouTube player