RAKYAT NEWS – Dana darurat merupakan komponen penting dalam perencanaan keuangan pribadi. Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan finansial saat menghadapi kondisi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, biaya pengobatan mendadak, atau perbaikan rumah.

Namun, jika hanya disimpan dalam tabungan biasa, dana darurat rentan terhadap penurunan nilai akibat inflasi. Salah satu cara untuk menjaga nilainya tetap aman namun tetap berkembang adalah dengan menempatkan dana darurat di reksadana pasar uang. Hal ini karena reksadana pasar uang seperti reksadana pasar uang di Makmur.id menawarkan kombinasi likuiditas tinggi, risiko rendah, dan potensi imbal hasil yang lebih baik dibandingkan tabungan biasa.

Lantas, bagaimana cara mengoptimalkan dana darurat melalui reksadana pasar uang? Silakan simak artikel berikut sampai selesai.

1. Pahami Apa Itu Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang menempatkan dana investor pada instrumen pasar uang jangka pendek seperti deposito bank, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi dengan tenor kurang dari satu tahun. Tujuan utamanya adalah menjaga stabilitas nilai pokok investasi sambil memberikan imbal hasil yang stabil.

Karena karakteristiknya yang memiliki risiko sangat rendah dan nilai fluktuasi yang minim, reksadana pasar uang menjadi pilihan ideal untuk menyimpan dana darurat. Instrumen ini cocok bagi Anda yang mengutamakan keamanan dan kemudahan akses terhadap dana, ketimbang mengejar pertumbuhan modal yang agresif.

2. Hitung dan Sesuaikan Kebutuhan Dana Darurat

Langkah selanjutnya adalah menentukan besaran dana darurat yang ideal sesuai kondisi keuangan pribadi. Umumnya, jumlah dana darurat yang direkomendasikan berkisar antara tiga hingga enam bulan pengeluaran rutin bulanan. Jika Anda memiliki tanggungan keluarga atau bekerja di sektor dengan pendapatan yang tidak stabil, maka jumlah ini bisa diperbesar.

YouTube player