Pengadilan Dinilai Berpihak, Warga Bara-Baraya: “Kami Rakyat Kecil, Tidak Punya Suara”
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR — Harapan warga Bara-Baraya untuk mendapatkan keadilan kembali pupus. Pengadilan Negeri (PN) Makassar menolak perlawanan mereka dalam sengketa lahan melawan Itje Siti Aisyah. Putusan ini dibacakan melalui sistem E-Court pada Kamis, 21 Agustus 2025.
Sebelum putusan, puluhan warga bersama Aliansi Bara-Baraya menggelar aksi protes di depan PN Makassar. Mereka menuntut agar pengadilan benar-benar melihat bukti-bukti yang mereka anggap jelas menunjukkan adanya pemalsuan dokumen.
Nina, salah satu warga Bara-Baraya, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
“Ya, sangat kecewa. Sangat kecewa. Berarti memang pengadilan tidak adil. Kan sudah diperlihatkan bukti-bukti tanda tangan yang dipalsukan, tidak sesuai dengan itu. Ada juga rekaman, di mana Itje tidak mengaku, tidak pernah menandatangani surat,” ujar Nina.
Ia menyebut, pengadilan hanya berpegang pada proses formal tanpa memperhatikan bukti lain yang sudah diajukan warga.
“Kenapa pengadilan begini? Pengadilan tetap sama dengan yang bilang, hanya berpegang pada proses singkat tanpa melihat perlawanan dari kami di belakang. Padahal ada bukti-bukti lain… Jadi maunya bagaimana? Pengadilan ini betul-betul tidak ada adilnya,” tambahnya.
Delapan Tahun Perlawanan Tanpa Hasil
Warga Bara-Baraya sudah berjuang sejak delapan tahun lalu, namun perjuangan mereka belum membuahkan hasil. Nina menggambarkan betapa beratnya perjuangan rakyat kecil berhadapan dengan mafia tanah yang, menurutnya, mendapat dukungan aparat.
“Sudah delapan tahun dibilang melawan-melawan, tapi begini terus. Dibawa ke pengadilan pun tidak ada adilnya. Percuma. Tidak ada memang keadilan di pengadilan. Mungkin karena kami rakyat kecil yang tidak punya uang, sementara mereka banyak lobi-lobinya,” kata Nina.
Ia menambahkan, warga merasa seolah ditinggalkan negara.
“Pengadilan dan polisi justru selalu terlihat mengawal mafia tanah, lebih condong ke mereka. Kami betul-betul merasa dikhianati. Orang di sini dizalimi, betul-betul dizalimi,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan