Meski sempat mencoba meredam polemik dengan menegaskan bahwa kritik adalah hal wajar, Sahroni tetap meminta agar tidak dilakukan dengan caci maki. Kontroversi kian panas setelah dirinya mengunggah sebuah foto di akun Instagram pribadi @ahmadsahroni88.

Dalam unggahan tersebut, tampak gambar seorang pria mengenakan topeng anonim dengan tulisan provokatif berbunyi: “Makin banyak orang tolol yang bangga akan ketololannya.”

Unggahan itu semakin mempertebal sentimen negatif publik terhadap Sahroni. Banyak warganet menilai pernyataannya tidak pantas diucapkan oleh seorang pejabat negara.

Situasi yang bermula di ruang wacana politik akhirnya berujung pada aksi nyata di lapangan. Amarah massa terakumulasi hingga meluap ke jalanan, menjadikan kediaman pribadi Sahroni serta kantor DPP NasDem sebagai sasaran.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait kerugian yang dialami Sahroni maupun langkah hukum yang akan ditempuh atas aksi massa tersebut. Pihak Partai NasDem juga belum memberikan pernyataan resmi terkait penyerangan yang menyasar kantor pusat partai.

Kasus ini menambah daftar panjang ketegangan antara elit politik dengan publik, di mana pernyataan-pernyataan pejabat yang dianggap merendahkan kerap berujung pada ledakan amarah masyarakat. (*)

YouTube player