RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Ketua DPD Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (APDESI) Sulawesi Selatan, Andi Sri Rahayu Usmi, menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki potensi besar menjadi motor penggerak ekonomi desa apabila dikelola melalui Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih).

Menurut Sri Rahayu, sinergi antara MBG dan Kopdes Merah Putih dapat membuka lapangan kerja baru sekaligus memperkuat rantai ekonomi lokal di tingkat desa.

“Hadirnya Kopdes Merah Putih betul-betul membuat kesejahteraan, ini kan sudah ada usaha di depan mata terkait MBG. Seharusnya, menurut saya, MBG ini diberdayakan ke Kopdes sehingga satu lapangan kerja terbuka, dan kedua, hasil-hasil yang ada di desa itu bisa terserap,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa kolaborasi antara MBG dan Kopdes bisa menjadi solusi konkret bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, asalkan pelaksanaannya disesuaikan dengan potensi sumber daya manusia dan alam yang ada.

“Terkait Kopdes Merah Putih memang antara potensi sumber daya manusia dan alam ini harus kemudian diselaraskan, karena jangan sampai melakukan kegiatan usaha yang tidak ada relevannya dengan potensi desanya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sri Rahayu mendorong agar masyarakat desa diberikan ruang lebih besar untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan program MBG, terutama melalui pemberdayaan pelaku UMKM lokal dan tenaga kerja yang ada di desa, termasuk tenaga kesehatan (nakes).

Menurutnya, banyak tenaga kesehatan di desa dapat diberdayakan kembali melalui skema koperasi desa, khususnya dalam pengelolaan gizi masyarakat. Dengan pola tersebut, koperasi dapat membentuk kelompok dasa wisma yang berperan dalam distribusi dan pendampingan gizi bagi warga.

“Karena di Kopdes itu ada kesehatan, sehingga terkait penanganan gizi MBG itu misalkan dikelola oleh koperasi, sehingga menghasilkan kelompok dasa wisma yang bisa melakukan itu. Ini kan ada pendampingan kesehatannya, kenapa tidak dibawa ke situ, supaya jangan diputuskerjakan,” pungkasnya. (*)

YouTube player