Bumdes Dinilai Kurang Optimal, Ketua Apdesi Sulsel: Kopdes Jadi Harapan Baru Desa
Ia memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Takalar yang dinilai paling responsif dalam menjemput dan mengimplementasikan program nasional tersebut.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa pengembangan Kopdes tidak sekadar membangun lembaga baru, tetapi juga membentuk sistem ekonomi yang berpihak pada masyarakat desa.
Menurutnya, Kopdes harus berperan dalam menjembatani kebutuhan rakyat, mulai dari penyediaan sarana produksi pertanian hingga pemasaran hasil panen agar tidak merugikan petani.
“Kehadiran Kopdes Merah Putih ini harus menjadi ruang kesejahteraan, tidak hanya bagi pengurus tetapi juga masyarakat. Karena itu, Kopdes tidak boleh hanya fokus pada produksi, tapi juga harus menyiapkan pasarnya,” jelasnya.
Untuk memastikan keberhasilan program tersebut, Apdesi Sulsel berencana mendorong pembinaan 20 Kopdes per kabupaten, khususnya di wilayah desa. Program pembinaan ini akan meliputi pelatihan public speaking, psikologi kepemimpinan, dan manajemen koperasi agar pengurus memahami tugas serta tanggung jawabnya.
“Tidak ada gunanya kalau pengurus dipilih tapi tidak punya kemampuan mengelola. SDM yang kuat adalah kunci, baru kemudian kita bicara SDA,” kata Sri Rahayu.
Ia juga menegaskan bahwa kejelasan regulasi dan transparansi menjadi fondasi penting dalam tata kelola Kopdes untuk mencegah penyimpangan di masa mendatang.
“Regulasi Kopdes ini harus betul-betul jelas supaya tidak ada pihak yang dirugikan. Pemerintah sudah memberi ruang, dan Presiden sudah pasang badan untuk keberhasilan koperasi ini. Maka kita jangan takut berkarya, niat baik dan usaha maksimal pasti membuahkan hasil,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan