Bumdes Dinilai Kurang Optimal, Ketua Apdesi Sulsel: Kopdes Jadi Harapan Baru Desa
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Sulawesi Selatan, Andi Sri Rahayu Usmi, menegaskan bahwa keberhasilan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) bergantung pada kesiapan sumber daya manusia dan tata kelola yang transparan.
Ia menilai kehadiran Kopdes menjadi momentum baru untuk memperkuat ekonomi desa setelah lemahnya pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di masa lalu.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Tata Kelola dan Pengembangan Koperasi Merah Putih” yang digelar oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan LAN Makassar, Senin (20/10/2025).
Menurut Sri Rahayu, pengalaman masa lalu dengan Bumdes perlu dijadikan pelajaran agar kesalahan serupa tidak terulang. Banyak Bumdes, katanya, gagal berkembang karena lahir dari kebijakan yang tergesa-gesa dan minim kesiapan struktur serta SDM di tingkat desa.
“Pada masa Presiden Jokowi, program Bumdes itu saya pikir terkesan dipaksakan untuk bisa berkembang di seluruh desa. Namun karena masih sangat prematur, hanya sekitar 20 persen yang berhasil di Indonesia. Termasuk di Sulsel, pengembangannya masih terbatas,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia menilai kehadiran Kopdes Merah Putih merupakan upaya pembenahan yang lebih terarah dan berkelanjutan. Sri Rahayu menekankan pentingnya perencanaan berbasis potensi wilayah, serta peningkatan kapasitas SDM sebagai penggerak utama koperasi.
“Ketika SDA kita mumpuni tapi SDM-nya tidak siap, koperasi akan jalan di tempat. Maka peningkatan kapasitas pengurus itu penting. Kita harus pastikan mereka kompeten dan paham arah pengembangan koperasi,” tegasnya.
Sri Rahayu juga mencontohkan langkah positif dua kabupaten di Sulsel, Maros dan Takalar, yang telah menjadi daerah percontohan pembentukan Kopdes Merah Putih.

Tinggalkan Balasan