Sinergi Budaya dan Kesehatan, BPOM dan Kementerian Kebudayaan Bangun Fondasi Pangan Aman Berbasis Nilai Lokal
Bagi BPOM, menjadi momentum memperkuat fondasi kolaborasi berbasis budaya. Sejak 2024, BPOM telah meluncurkan program Sapa Budaya (Sadar Pangan Aman dengan Pemanfaatan Produk Budaya) — sebuah inovasi edukatif yang memadukan seni, permainan rakyat, dan tradisi lokal sebagai media penyadaran publik tentang keamanan pangan.
Melalui pendekatan budaya ini, pengawasan obat dan makanan menjadi lebih dekat dengan masyarakat. Tak lagi hanya berbasis regulasi, tetapi juga berbasis kesadaran dan partisipasi komunitas.
“Sapa Budaya diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keamanan pangan sekaligus mendorong pengawasan berbasis komunitas,” tegas Taruna Ikrar.
Fadli Zon: Kebudayaan adalah Amanat Konstitusi
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa pemajuan kebudayaan merupakan tanggung jawab kolektif yang bersumber dari konstitusi.
“Pasal 32 UUD 1945 dengan jelas menyebut, negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia. Ini perintah konstitusi,” ujarnya.
Ia menambahkan, keragaman budaya Indonesia mencakup bahasa, sastra, manuskrip, pangan tradisional, olahraga rakyat, film, musik, hingga seni pertunjukan. Karena itu, kolaborasi lintas lembaga menjadi keniscayaan untuk menjaga dan memanfaatkan kekayaan tersebut secara berkelanjutan.
Tema besar kegiatan — “Menyatukan Arah, Memperkuat Kinerja” — menjadi refleksi nyata bahwa semangat kolaborasi antarlembaga adalah kunci utama dalam membangun bangsa yang sehat, maju, dan berkarakter.
Sebagaimana disampaikan Taruna Ikrar di akhir acara, “BPOM siap menyatukan langkah dengan seluruh kementerian dan lembaga agar pengawasan obat dan makanan benar-benar membawa dampak bagi masyarakat.” (*)

Tinggalkan Balasan