Sinergi Budaya dan Kesehatan, BPOM dan Kementerian Kebudayaan Bangun Fondasi Pangan Aman Berbasis Nilai Lokal
RAKYAT NEWS, JAKARTA — Menteri Kebudayaan Fadli Zon, memperkuat sinergi antara pemajuan kebudayaan dengan mengundang Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bapenas Prof Rachmat Pambudi, Jaksa Agung ST burhanuddin, Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI Prof Taruna Ikrar, Kepala Linfgkungan Hidup Dr Hanif Faisol Nurofiq dan Kepala Arsip Nasional RI Dr Mego Pinandito untuk membuat nota kesepahaman (MoU) di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Penandatanganan yang berlangsung di kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah itu menjadi simbol komitmen kedua lembaga dalam mempererat kolaborasi lintas sektor demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, berdaya, dan berkarakter.
“Sinergi nilai budaya lokal dan nasional dengan pengawasan obat dan makanan akan mendorong lahirnya produk yang aman, berkhasiat, dan bermutu, sekaligus mencerminkan identitas budaya Indonesia,” ujar Kepala BPOM RI, Prof. Taruna Ikrar, pada saat door stop bersama para menteri dan pimpinan lembaga negara yang hadir saat itu.
Dalam pernyataan terpisah, Prof. Taruna Ikrar menegaskan bahwa potensi budaya dan kekayaan alam Indonesia merupakan anugerah luar biasa yang harus dijaga bersama.
“Potensi budaya dan kekayaan alam Indonesia sangat luar biasa dan kaya. Indonesia memiliki ragam budaya mega diversity. BPOM memberikan dukungan maksimal atas program 18.000 jamu, 600.000 kuliner, 400.000 berbagai kosmetik, juga 40.000 suplemen dan 15.000 obat sebagai kekayaan budaya yang tak ternilai harganya,” ungkapnya.
Menurut Taruna Ikrar, kekayaan tersebut adalah fondasi besar bagi bangsa untuk membangun kemandirian ekonomi dan kesehatan melalui warisan budaya. Oleh karena itu, BPOM akan terus memperkuat kolaborasi dengan kementerian dan lembaga lain agar nilai-nilai lokal menjadi kekuatan global.

Tinggalkan Balasan