“Dari pintu masuk sampai dalam harus kebagian pungli… hadeh, sangat menyiksa rakyat kecil,” tulisnya disertai emoji menangis.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Satpas Polda Metro Jaya belum memberikan tanggapan resmi atas tudingan tersebut.

Namun, percakapan di media sosial terus bergulir, memperlihatkan gelombang keresahan masyarakat terhadap praktik-praktik pungli yang mencederai kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum.

Kasus ini kini menjadi sorotan publik dan ujian bagi komitmen reformasi birokrasi di tubuh Polri, terutama dalam mewujudkan pelayanan publik yang bebas dari pungutan liar serta mengedepankan transparansi dan profesionalisme. (*)

YouTube player