Kondisi komunikasi dan listrik yang belum sepenuhnya pulih menyebabkan koordinasi antara unit medis, pemerintah daerah, BPBD, dan instansi penanganan bencana semakin kompleks. Beberapa area juga masih kesulitan memperoleh air bersih, sehingga meningkatkan risiko penyakit berbasis lingkungan.

Di tengah berbagai hambatan tersebut, keselamatan petugas tetap menjadi prioritas utama. Tim medis bekerja dalam pola shift, menggunakan APD lengkap, serta melakukan briefing rutin untuk memastikan kesiapan dan mitigasi risiko.

“Kami menggunakan APD lengkap, bekerja secara shift, dan melakukan briefing keamanan secara berkala. Pergerakan tim dikoordinasikan bersama BPBD, TNI/Polri, pemerintah daerah, serta Pusat Operasi Darurat Kesehatan. Kami memastikan area kerja aman dari risiko banjir susulan dan longsor,” jelas dr. Phetrus.

Partisipasi Tim Medis Unhas dalam penanganan bencana di Aceh menjadi bagian dari kontribusi nasional untuk mempercepat pemulihan kesehatan masyarakat, sekaligus mempertegas peran perguruan tinggi dalam misi kemanusiaan di berbagai daerah. (*)

YouTube player