Untuk itu, memastikan kualitas kurikulum, kualitas tenaga pengajar dan kualitas lulusan menjadi pilar utama dalam peningkatan mutu di SMK Pariwisata dan Perguruan Tinggi pariwisata yang selaras dengan Industri Pariwisata.

Sambutan Direktur Jendral Pendidikan Vokasi, Kementrian, Kebudataan, Riset Dan Teknologi Diwakili Oleh Direktur SMK Direktorat Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wardani Sugianto M.Pd dan dilanjutkan dengan Keynote Speaker Wakil Menteri Pariwisata, Angela Tanoesoedibjo, B.A .,M.Com menyampaikan, VUCA merupakan tantangan yang tidak bisa dihindari.

“VUCA ini menjadi tantangan yang tidak bisa kita hindari, melainkan harus kita hadapi dan kita amati peluang yang dapat kita manfaatkan. Tentunya kita semua perlu bahu- membahu, bekerja keras untuk bersama-sama menghadapi tantangan ini. Salah satunya adalah dengan menerapkan kerangka kerja VUCA Prime yang meliputi Vision, Understanding, Clarity, dan Agility. Di Kemenparekraf sendiri kita menerapkan kerja Gercep, Geber, dan Gaspol dan Budaya 4 AS, yaitu Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, dan Kerja Ikhlas. Dengan dukungan, kontribusi, dan komitmen dari Bapak/Ibu sekalian untuk melakukan hal tersebut, saya optimis sektor industri pariwisata dan ekonomi kreatif ini mampu untuk pulih kembali dengan cepat sebagai penopang perekonomian Indonesia,” ujarnya.

“Kami juga mendorong agar lembaga/institusi pendidikan pariwisata mulai berfokus pada penciptaan lulusan Wirausaha. Wirausaha ini turut berkontribusi dalam membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi generasi milenial lainnya di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sehingga di masa pandemi ini para lulusan SMK/Perguruan Tinggi tetap memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan pekerjaan. Jiwa wirausaha ini sangat penting untuk ditanamkan bagi para generasi muda, karena wirausaha/entrepreneur ini bukanlah sebuah profesi, melainkan sebuah mindset untuk selalu bekerja keras, optimis, inovatif, kreatif, dan memiliki leadership,” lanjutnya.