Berkas-berkas muadalah mereka telah disiapkan sejak dari Indonesia sesuai dengan prosedur yang ditentukan oleh Al-Azhar dan perundang-undangan di Indonesia yang kemudian dilagilasi di KBRI dan Kementerian Luar Negeri Mesir.

Dalam kesempatan pertemuan tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Termas KH. Luqman Hakim Haris Dimyati menyerahkan buku kepada Wakil Grand Syaikh Al-Azhar, dimana kakek beliau KH. Abdul Manan At-Tarmasi merupakan orang Indonesia pertama yang belajar di Al-Azhar pada tahun 1800an.

Semoga dengan muadalah ini, alumni-alumni dari berbagai pesantren salafiyah dan pesantren modern dapat melanjutkan ke Al-Azhar seauai dengan prosedur yang benar.

Pertemuan juga dihadiri oleh Sekjen Lembaga Riset Al-Azhar atau yang dikenal dengan Majma Al-Buhus Al-Islamiyyah, Syaikh Prof. Dr. Nadhir Ayyadh serta Penasehat Grand Syaikh Al-Azhar Ambassador Abdurrahman Musa dan Atdikbud KBRI Kairo Prof. Bambang Suryadi.

Baca Juga : Syafruddin: Pemuda Pencipta Sejarah di Masa Depan

Pilihan Video