MAKASSAR – Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia  (KNPI) Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel melaksanakan kegiatan vaksinasi massal di Sekolah Polisi Nasional (SPN) Batua Polda Sulsel, Minggu, (5/9/2021).

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Vaksinasi Covid-19 DPD KNPI Sulsel, Indira Mulyasari mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk menunjukkan sikap kooperatif dan mendukung program pemerintah dalam memaksimalkan pemberian vaksinasi kepada masyarakat.

“Kami dari KNPI Sulsel berkolaborasi dengan Polda Sulsel ingin menunjukkan dan mendukung program pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan menggenjot pemberian vaksin kepada masyarakat,” ucap Indira.

Baca Juga: KNPI Sulsel Sukses Gelar Vaksinasi Gratis, 1.396 Lolos Skrining Vaksin

Kuota vaksinasi yang disediakan sebanyak 1.500 vaksin. Namun, antusias peserta ternyata lebih membludak dibanding perkiraan, terlebih remaja usia 17 tahun ke bawah.

“Kuota vaksinasi yang kami sediakan sebanyak 1.500, namun kami tidak bisa mengakomodir keseluruhan peserta. Ternyata antusias peserta sangat besar dan didominasi oleh remaja di bawah usia 17 tahun,” lanjutnya.

Penyataan ini sejalan dengan apa yang diutarakan oleh siswi SMKN 3 Makassar, Amelia Sartika Dewi, ia semangat untuk mengikuti program ini agar memenuhi syarat menjalani sekolah tatap muka lagi.

“Saya ikut program ini supaya bisa segera menjalani kegiatan belajar di sekolah secara tatap muka lagi, karena syarat untuk mengikuti kelas yaitu harus memiliki kartu vaksinasi,” kata Amel.

Melihat antusiasme yang terjadi, harapan besar Indira, pemuda di Sulawesi Selatan bisa bekerja sama dengan pemerintah memutus rantai penyebaran Covid-19 melalui vaksinasi dan patuh terhadap protokol kesehatan.

“Harapan saya semoga pemuda-pemuda yang ada di Sulawesi Selatan bisa bekerja sama dengan pemerintah memutus rantai penyebaran Covid-19 melalui vaksinasi dan patuh terhadap protokol kesehatan. Jadi, mudah-mudahan pemuda ini bisa tergerak untuk melaksanakan program vaksinasi atau paling tidak bersedia divaksin dulu,” tutupnya.