“Dari hasil pemeriksaan, mereka betul mengakui melakukan penyerangan dan bukan hanya berlima, tapi 21 orang dan kami masih terus melakukan pengembangan, pencarian dan penangkapan,” kata Nana.

Kapolda Sulsel, lanjutnya, baik TKP2 dan TKP3 saling berkaitan dengan motif yang sama merasa sakit hati dan ingin balas dendam.

“Berkaitan ada penyerangan di IPMIL dan solidaritas IPMIL, jadi kejadiannya berlanjut pada 28 November, Minggu Pukul 05.00, melakukan penyerangan ke asrama KEPMI Bone dan memang asrama dalam keadaan kosong pada saat penyerangan, tetapi mereka tetap melakukan pembakaran dan pengrusakan. Motifnya sakit hati dan balas dendam yang mengakibatkan luka di Asrama IPMIL,” jelasnya.

Penyelidikan di TKP3 dari Tim Khusus berhasil menangkap W yang berperan menyembunyikan paporo dan parang serta terlibat penyerangan di TKP1. Begitu juga pelaku Y.

Ketujuh pelaku yang ditangkap telah ditetapkan sebagai tersangka dan masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya.

“Tindak lanjut kami akan terus melakukan pengembangan, pengejaran, penangkapan, nama-namanya kami sudah kantongi dari keterangan para pelaku yang sudah ditangkap. Jadi baru ada 7 tersangka yang sudah mengarah pada penyidikan,” ujar Kapolda Sulsel.

Ia prihatian dengan kejadian penyerangan yang mengorbankan mahasiswa dan masyarakat.

“Tentunya kami prihatian dengan kejadian para mahasiswa ini dan kami berharap kepada mahssiswa dan masyarakat agar tidak mudah terpancing atas isu-isu yang ada,” harapnya.

Baca Juga : Sikapi Insiden di Asrama Mahasiswa, Plt Gubernur Sulsel Gelar Rapat Koordinasi

Pilihan Video