MAKASSAR – Polisi sejauh ini telah menangkap 7 (tujuh) pelaku kasus penyerangan asrama IPMIL, KEPMI Bone dan Sekretariat BEM Fakultas Pertanian UIM.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, tujuh pelaku ditangkap di lokasi yang berbeda-beda.

“Penangkapan ada di makassar, ada di luwu, dan bone,” ungkap Nana saat jumpa pers di Mapolrestabes Makassar, Selasa (07/12).

Baca Juga : Plt Gubernur Sulsel Jenguk 2 Korban Penyerangan Asrama Mahasiswa

Kapolda Sulsel yang didampingi Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Witni Urip Laksana, Plt Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ade Indrawan dan Dirkrimmum Polda Sulsel mengatakan, terkait pengembangan kasus penyerangan tersebut, pihaknya melakukan langkah dan menbentuk tim khusus yang terdiri dari Reskrim Polrestabes Makassar dan Reskrimmum Polda Sulsel dibantu Intelkam Polda Sulsel.

Dari TKP1, penyerangan terhadap Sekretariat Bem Fakultas Pertanian UIM, pihaknya menangkap lima pelaku.

“MAN status mahasiswa berperan sebagai provokator penyerangan di UIM, MG turut serta melakukan penyerangan di Sekretariat BEM Fakultas Pertanian UIM, Y juga mahasiswa menyembunyikan paporo (rakitan) dan parang, W dengan peran menyembukan paporo dan parang, MR saat penggeledahan ditemukan badik dalam penguasaannya,” ungkap Nana.

Sementara untuk TKP2, polisi telah menangkap dua pelaku penyerangan asrama IPMIL di Jl Sungai Limboto Lr 37 dan berkaitan dengan kasus TKP1.

Kasus Penyerangan Asrama, Polisi Tangkap 7 Pelaku
Barang Bukti yang ditemukan dari Tim Khusus saat penyelidikan.

“Motifnya karena merasa temannya yang di UIM ini dianiaya dan rekan-rekannya punya solidaritas tinggi dan merasa sakit hati sehingga balas dendam atas penyerangan di UIM. Anggota melakukan penyelidikan dan baru dua pelaku yang berhasil diamankan, yakni EKP dan ASS,” ujarnya.

EKP berperan membawa bom molotov dan melempar ke asrama IPMIL. Sedangkan ASS berperan menentukan titik penyerangan, melakukan serangan terhadap asrama IPMIL, membawa senjata tajam.

“Dari hasil pemeriksaan, mereka betul mengakui melakukan penyerangan dan bukan hanya berlima, tapi 21 orang dan kami masih terus melakukan pengembangan, pencarian dan penangkapan,” kata Nana.

Kapolda Sulsel, lanjutnya, baik TKP2 dan TKP3 saling berkaitan dengan motif yang sama merasa sakit hati dan ingin balas dendam.

“Berkaitan ada penyerangan di IPMIL dan solidaritas IPMIL, jadi kejadiannya berlanjut pada 28 November, Minggu Pukul 05.00, melakukan penyerangan ke asrama KEPMI Bone dan memang asrama dalam keadaan kosong pada saat penyerangan, tetapi mereka tetap melakukan pembakaran dan pengrusakan. Motifnya sakit hati dan balas dendam yang mengakibatkan luka di Asrama IPMIL,” jelasnya.

Penyelidikan di TKP3 dari Tim Khusus berhasil menangkap W yang berperan menyembunyikan paporo dan parang serta terlibat penyerangan di TKP1. Begitu juga pelaku Y.

Ketujuh pelaku yang ditangkap telah ditetapkan sebagai tersangka dan masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya.

“Tindak lanjut kami akan terus melakukan pengembangan, pengejaran, penangkapan, nama-namanya kami sudah kantongi dari keterangan para pelaku yang sudah ditangkap. Jadi baru ada 7 tersangka yang sudah mengarah pada penyidikan,” ujar Kapolda Sulsel.

Ia prihatian dengan kejadian penyerangan yang mengorbankan mahasiswa dan masyarakat.

“Tentunya kami prihatian dengan kejadian para mahasiswa ini dan kami berharap kepada mahssiswa dan masyarakat agar tidak mudah terpancing atas isu-isu yang ada,” harapnya.

Baca Juga : Sikapi Insiden di Asrama Mahasiswa, Plt Gubernur Sulsel Gelar Rapat Koordinasi

Pilihan Video