Sebagian besar Ekspor Juni 2021 ditujukan ke negara Jepang, Tiongkok, Taiwan, Malaysia, dan Australia. Sementara Lima kelompok komoditas utama yang diekspor Provinsi Sulawesi Selatan pada Juni 2021 adalah Nikel (61,86 %); Biji-Bijian Berminyak (10,07 %); Garam, Belerang, dan Kapur (8,04 %); Besi dan Baja (7,31 %) serta Lak, Getah dan Damar sebesar 3,11 persen. Suntono menambahkan,

“jika Neraca Perdagangan Sulawesi Selatan pada Juni 2021, nilai kondisi ekspor US$ 101,85 juta sedangkan impor sebesar US$ 58,56 juta, sehingga mengalami surplus sebesar US$ 43,29 Juta,” katanya.

Menurut Suntono, bahwa pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2021 tumbuh sebesar 7,66 persen (y-on-y) menjadi pencapaian yang baik bagi Pemprov Sulsel di bawah kepemimpinan Plt. Gubernur, Andi Sudirman Sulaiman, mengingat sejak pandemi Covid-19, perekonomian Sulsel sempat mengalami kontraksi.

Terpisah, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman merasa bersyukur atas pencapian ekspor yang kian meningkat. khususnya komoditi hasil pertanian. Hal ini sangat dimungkinkan mengingat Sulsel kaya akan hasil pertanian. Menurutnya, ekspor pertanian memberikan dampak positif bagi para petani, salah satunya dalam meningkatkan kesejahteraan.

“Alhamdulillah, pertanian ini peningkatannya luar biasa, dari tahun ke tahun. Jika melihat catatan-catatan kami, ekspor pertanian ini sudah hampir menghampiri ekspor di bidang pertambangan dari 2020 ke 2021,” tuturnya.

Terbaru, pada 14 Agustus 2021 Sulsel kembali melakukan ekspor dalam kegiatan Ekspor Merdeka yang dilepas oleh Presiden RI , Jokowi. Sulsel melepas ekspor komoditi unggulan pertanian senilai Rp98 Miliar ke 6 negara.

“kami optimis, komoditas pertanian ini sebentar lagi akan menyalip pertambangan dan bisa menjadi komoditi ekspor terbesar di Sulsel. Kita akan menggeliatkan ekspor pertanian, seperti rempah-rempah dan lainnya,” tegasnya.

Ekspor Hasil Pertanian Sulsel Januari-Juni 2021 Mencapai US$ 614 Juta