MAKASSAR – Sejumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat mengisyaratkan akan menolak Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Sulsel. Hal itu merujuk pada sejumlah pertimbangan perihal hasil evaluasi kinerja Demokrat Sulsel di bawah kepemimpinan Ni’matullah alias Ulla.

Diketahui, agenda LPj kepengurusan Ulla segera dilaksanakan lantaran masa kepengurusannya akan berakhir pada Desember 2021. Adapun pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD Demokrat Sulsel segera dilaksanakan, apalagi kepanitiaan penyelenggaraan musda telah terbentuk.

Baca Juga : Ketua Demokrat Bantaeng Dukung IAS karena Ikuti Suara Kader di Kecamatan

Ketua DPD Demokrat Sinjai, Muhammad Nasyit Umar, menyampaikan pihaknya memang telah menyiapkan sejumlah catatan khusus perihal kinerja Demokrat Sulsel di bawah komando Ulla. Semua itu tentunya menjadi bahan evaluasi agar kepengurusan Demokrat Sulsel akan lebih baik pada masa mendatang.

Nasyit mengaku telah berada di Demokrat untuk empat kepemimpinan, mulai dari Reza Ali, Samsul Mapareppa, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) hingga Ni’matullah alias Ulla. Ia tentu saja menghormati Ulla selaku Ketua Demokrat Sulsel. Namun, dirinya harus mengabaikan penghormatan emosional itu dan berbicara jujur sebagai bahan evaluasi agar partai berlambang mercy ini lebih baik.

“Evaluasi yang dilakukan tentunya bukan persoalan like and dislike, melainkan untuk kepentingan yang jauh lebih besar. Kita ingin Demokrat Sulsel berjaya, bukan malah terpuruk menghadapi Pemilu 2024. Untuk itulah, evaluasi secara jujur harus dilakukan, meski hasilnya mungkin pahit tapi harus diterima,” ungkap Nasyit, Selasa (14/12/2021).

Ia membeberkan sederet catatan negatif yang harus dipertanggungjawabkan Ulla selama menakhodai Demokra Sulsel. Di antaranya yakni berkurangnya kursi di parlemen, baik tingkat provinsi maupun sejumlah kabupaten/kota. Di DPRD Sulsel terjadi pengurangan satu kursi. Lalu di Maros dari empat kursi tersisa satu kursi, Pangkep dari empat kursi tersisa satu kursi, dan Barru dari tiga kursi tersisa satu kursi.