“Belum lagi (Demokrat) juga kehilangan satu kursi DPR RI di Dapil II. Mengapa semua kemerosotan drastis ini bisa terjadi? DPP Demokrat seharusnya punya instrumen untuk menilai rapor kinerja Pak Ulla memimpin partai, yang sempat meraih posisi dua besar di Sulsel ini. Apalah arti klaim loyalitas yang diwarnai kinerja anjlok?,” tuturnya.

Evaluasi Kinerja DPD Demokrat Sulsel, Sejumlah DPC Isyaratkan Tolak LPj Ni'matullah
Evaluasi Kinerja DPD Demokrat Sulsel, Sejumlah DPC Isyaratkan Tolak LPj Ni’matullah

Catatan lain yang tidak kalah penting, Nasyit menyoroti Ulla yang melakukan pembiaran para pemegang SK Ketua DPC tanpa pelantikan. Dari 24 kabupaten/kota, hanya DPC Demokrat Makassar yang dilantik.

Sedangkan, 23 DPC lain dibiarkan berjalan tanpa pelantikan sampai hari ini. Ulla mengabaikan janji untuk melantik para pengurus DPC masing-masing secara akbar.

“Padahal, ketika muscab serentak DPC yang ditarik ke Makassar 2017 silam, Pak Ulla berjanji akan melaksanakan pesta dan pelantikan pengurus terpilih di daerah masing-masing secara akbar. Jika untuk alasan pelantikan pengurus DPC saja Pak Ulla tidak punya waktu untuk mengunjungi daerah, adakah alasan lain yang lebih bernilai dari itu?,” tanya Nasyit.

Hal serupa disampaikan oleh Ketua DPD Demokrat Sulsel, Andi Murniyati Makking, yang menyebut evaluasi yang dilakukan pihak DPC murni untuk penguatan partai ke depan. Tidak ditampiknya besaran aspirasi dari grass root yang menginginkan adanya perubahan kepemimpinan di DPD Demokrat Sulsel.

Ia menyebut aspirasi tersebut tentunya akan dikawal pihaknya dan ditegaskannya bukan karena persoalan suka atau tidak suka terhadap figur. Menurut dia, LPj maupun Musda mendatang merupakan momentum untuk berbenah agar Demokrat Sulsel tidak malah terpuruk pada Pemilu 2024.

Evaluasi Kinerja DPD Demokrat Sulsel, Sejumlah DPC Isyaratkan Tolak LPj Ni'matullah
Evaluasi Kinerja DPD Demokrat Sulsel, Sejumlah DPC Isyaratkan Tolak LPj Ni’matullah