Makassar, Rakyat News – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Sulawesi Selatan tengah memasuki masa-masa menegangkan. Setidaknya tersisa lima hari lagi, masyarakat akan sama-sama menentukan nasib masa depan daerahnya masing-masing.

Khusus di Sulawesi Selatan, selain Pemilihan Gubernur, terdapat 12 daerah kabupaten dan kota yang akan menggelar pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Menariknya, diantara 12 kabupaten dan kota yang akan menggelar Pilkada, 3 diantaranya akan menyajikan kompetisi antara calon tunggal dengan kotak kosong.

Bakty Indonesia, Lembaga Pemantau Pemilihan (LPP) menilai bahwa fenomena kotak kosong tersebut merupakan fenomena yang jarang terjadi. Oleh karena itu, 3 daerah, yakni Kota Makassar, Kabupaten Bone serta Kabupaten Enrekang yang akan menyajikan pertarungan calon tunggal dan kotak kosong tersebut harus jadi perhatian khusus, termasuk dengan adanya potensi kecurangan.

Direktur Eksekutif Bakty Indonesia, Ilham Azhari Said, menilai bahwa kecurangan bisa berasal dari siapa saja, baik itu pihak calon maupun pihak yang berkepentingan dengan kotak kosong. “Tentu setiap proses dan tahapan perlu kami kawal. Semua ada potensi untuk curang. Mau itu calon, mau itu orang yang berkepentingan dengan kotak kosong, semua ada potensi,” jelasnya.

Berkaitan dengan potensi kecurangan tersebut, Bakty Indonesia menegaskan siap mengawal proses Pilkada sampai selesai, termasuk jika ada yang bersengketa. “Ya, tugas kami memang sudah seperti itu. Kami akan kawal setiap proses. Termasuk jika ada yang bersengketa sampai ke Mahkamah Konstitusi, kami akan kawal sampai tuntas,” tutupnya.