Saking mulianya kedudukan ibu, Nabi ketika ditanya sahabat siapa yang harus dimuliakan ya Rasulullah, beliau menjawab, “ibumu”. Setelah itu, siapa lagi “ibumu”. Kemudian siapa lagi ya Rasulullah, dijawab oleh Nabi, “ibumu”. Sampai tiga kali Nabi menjawab Ibumu, baru kemudian “Bapakmu”. Jadi, jangan sekali-kali kita menjadi anak yang melawan kepada ibu apalagi mendurhakainya.

Himbauan senada disampaikan Presiden Mahasiswa. Melalui Agung Santoso, presiden mengajak mahasiswa agar senantiasa mendoakan ibu. Pun berdoa, supaya kita menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Peringatan Hari Ibu, menurut Agung, hanya sebuah moment bagi kita intropeksi diri, sejauhmana kita telah mendharma baktikan fikiran, tenaga dan hati untuk ibu. Acara ini memang kita rayakan setiap tahun, tapi di balik peristiwa itu terselip sebuah pesan bahwa ibu memiliki kedudukan tinggi dan sangat mulia. ”Sehebat apapun karier seorang anak, tetaplah ia anak dari seorang ibu,” ucap Agung.

Karena itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan BEM UIR Ayunda Rika Novirianti, menghimbau mahasiswa mempersiapakan diri. Siap menjadi seorang ibu yag hebat dan siap pula memuliakan ibunya.*