MAKASSAR – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) fokuskan budidaya udang windu sebagai program prioritas guna memulihkan perekonomian Sulsel pasca Covid 19. Hal ini juga diharapkan dapat mengembalikan kejayaan udang windu setelah redup sejak tahun 1998.

Baca Juga: Tawuran Antarkelompok Tewaskan 1 Warga Makassar

Kepala Sub. Bagian Program DKP A. Wahyu Dwi Saputra mengatakan, salah satu pengelolaan budidaya udang windu akan direalisasikan melalui program Pandawa 1.000.

“Kami juga ada namanya program prioritas Pandawa 1.000. Pandawa 1.000 itu terkait budidaya berbasis kawasan 1.000 hektare yang sudah berjalan sejak 2021,” jelasnya, Senin (31/01/22).

Wahyu menjelaskan, DKP telah menabur benih udang windu di dua lokasi program Pandawa 1.000.

“Untuk Pandawa 1.000 ini sudah mulai jalan juga untuk penaburan benih udang windu, sementara ada di Maros dan Pinrang,” lanjutnya.

Baca Juga: 5 Aplikasi Design Terbaik Untuk Android

Sebelumnya, pengelolaan udang windu berbasis teknologi sudah berjalan di 15 Kabupaten/Kota yang ada di Sulsel, diantaranya Kab. Barru, Kab. Pangkep, Kab. Pinrang, Kab. Sinjai, Kab. Takalar, Kota Makassar, Kab. Bone, Kab. Bulukumba, Kab. Gowa, Kab. Jeneponto, Kab. Luwu, Kab. Luw Timur, dan Kab. Luwu Utara.

Diketahui, DKP mengalokasikan anggaran sebesar 9,6 miliar untuk program prioritas terkait program pengelolaan bidang tangkap dan pengelolaan perikanan budidaya termasuk budidaya udang windu berbasis teknologi dan berbasis kawasan.

Wahyu berharap, berjalannya program prioritas ini dapat mendukung nilai produksi dan ekspor Sulsel.

“Bisa dilihat mungkin data-data statistik dukungan ekspor terbesar itu ada di kelautan. Nah, ini yang mau kami pertahankan. Karena salah satu pemulihan ekonomi ada di kelautan,” tandasnya.

 

Penulis : Yuni Haryani Harianto

Pilihan Video