MAKASSAR – Sebagai operator digital cabin pertama di Indonesia, Bobobox tertarik untuk menghadirkan hotel kapsul di Sulsel.

Baca Juga : Badko HMI Sulselbar Kolaborasi Pemprov Sulsel Dukung Pengembangan UMKM

CEO Bobobox, Indra Gunawan menyampaikan hal tersebut saat melakukan audiens dengan Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman di Baruga Lounge, Kantor Gubernur, Senin (7/2/2022).

“Bobobox sangat berterima kasih kepada Bapak Plt Gubernur yang telah bersedia memberikan waktu untuk mendengarkan aspirasi kami. Bobobox sebagai operator digital cabin pertama di Indonesia tertarik untuk berkolaborasi dengan pemerintah Sulsel untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional di sektor pariwisata,” ungkapnya.

Dengan melihat keindahan alam di Sulawesi Selatan menjadikan Ia terarik menghadirkan digital cabin di Sulsel.

“Bobobox percaya Sulsel dengan keindahan alamnya adalah destinasi yang tepat untuk pengembangan beberapa lokasi bobocabin,” katanya.

Ia berharap, dengan kolaborasi tersebut mampu membantu menggerakan geliat ekonomi pariwisata yang lebih baik lagi untuk masyarakat Indonesia.

“Melalui bobocabin, kami ingin seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati keindahan alam Sulawesi Selatan yang luar biasa,” pungkasnya.

Sementara itu, Plt Gubernur, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tentu mendukung hal ini. Terlebih ini merupakan karya anak bangsa.

“Yang diharapkan dengan hadirnya hotel kapsul ini, bisa meningkatkan sektor pariwisata di Sulsel,” tuturnya.

Dirinya hanya berpesan semoga dengan hadirnya Bobobox mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

“Bagaimana Bobobox bisa membangkitkan ekonomi rakyat, dan bisa mempekerjakan masyarakat sekitar,” pintanya.

Untuk diketahui, Bobobox adalah pengelola jaringan hotel kapsul waralaba di Indonesia yang mengusung desain kapsul minimalis dengan teknologi konektivitas antara ruangan-ruangannya dengan aplikasi seluler menggunakan Internet.

Baca Juga : Inovasi ‘Peka Desa Bergulir’ Dinas PMD, Bangkitkan Geliat Ekonomi Desa