BAISE – Akibat kasus virus Corona varian Omicron kian meningkat, China harus melockdown Kota Baise. Kota ini berada di wilayah barat daya yang berbatasan langsung dengan Vietnam.

Dikutip dari Reuters, Baise memiliki sekitar 3,6 juta jiwa penduduk. Pihak otoritas kesehatan setempat mendeteksi 37 kasus bagu, Minggu (6/2/2022) dan memiliki kenaikan jumlah sebanyak enam kasus dalam seharinya.

Baca Juga: Hampir Dua Tahun Tutup, Australia Kembali Sambut Turis Internasional

Meski masih terbilang sangat minim atau kecil dari standar global, namun China tetap menilai jika telah dalam status tahap waspada, apalagi mengingat jika negeri tirai bambu ini menerapkan strategi nol COVID-18.

Dalam kebijakan tersebut, setiap daerah yang memiliki lonjakan kasus virus Corona akan langsung diisolasi demi menghambat penularan. Bahkan, tiap satu lonjakan kasus saja dapat diperhitungkan.

Akibat aturan lockdown ini, jutaan warga Baise di Guangxi diwajibkan tinggal dan menetap di dalam rumah. Mereka hanya boleh berpergian apabila memerlukan untuk membeli kebutuhan pokok atau tes Covid-19.

Bahkan, pemerintah daerah setempat juga menghimbau agar para warga belanja lewat online (daring) apabila memungkinkan. Selain itu, pemerintah juga telah menutup sekolah, transportasi umum, hingga membatalkan pembukaan pelabuhan.

Pada hari yang sama, total kasus virus Corona yang terjadi di China sebanyak 45, termasuk dengan 37 kasus dari Baise. Secara lokal sporadis, kasus COVID-19 tersebut dilaporkan menyebar di beberapa wilayah seperti Provinsi selatan Guangdong, Tianjin, hingga Beijing.

Baca Juga: Angkatan Darat AS Akan Copot Tentara yang Tolak Vaksin COVID-19

Namun, tidak ada kasus kematian yang dicatat akibat COVID-19 di China selama akhir pekan kemarin. Jadi, total kasus Corona di China hingga saat ini mencapai 106.419 dengan jumlah kematian 4.636 kematian sejak awal pandemi.