Makassar, Rakyat News – Ratusan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi mengatas namakan Aliansi Mahasiswa UPRI Bersatu, di depan Kantor Rektorat UPRI di jalan Antang, Senin (15/5/2017).

Saat mahasiswa melakukan aksi demonstrasi tiba-tiba mahasiswa di halangi oleh security yang bertindak brutal layaknya premanisme dan diduga ada sekelompok security kampus yang membawa senjata tajam, dan mengancam mahasiswa agar berhenti melakukan aksi nya, tidak terelakan situasi mulai panas akhirnya terjadi pemukulan terhadap mahasiswa oleh sekelompok security kampus, dan mahasiswa mulai mundur sembari berorasi bahwa kami akan kembali melakukan aksi dengan tuntutan meminta rektor mundur dari jabatannya karena di anggap tidak becus mengurusi masalah kampus dan hanya Sibuk mengurusi konflik dualisme yayasan internal kampus UPRI Makassar.

Kami juga mahasiswa menolak peng klaiman aset kampus secara pribadi khususnya menyangkut masalah tanah kampus karena kampus UPRI milik publik bukan milik pribadi atau per orangan. Tegas salah satu orator,” papar Efraim Dalam orasi ilmiahnya

Kami selaku mahasiswa sangat kecewa dengan kinerja rektorat dan yayasan karena selama ini tidak ada pembangunan signifikan yang di lakukan oleh kedua pihak tersebut dan hanya sibuk mengurusi konflik sehingga akademik di abaikan.

“kami mahasiswa terus melakukan pengawalan terhadap kampus agar tidak terjadi kesewenang-wenangan dalam mengambil keputusan dan tindakan yang tidak berpihak kepada mahasiswa,” tuturnya

Masa aksi pun melanjutkan,”Kami juga mendesak pihak Kemenristekdikti dan Kopertis wilayah IX agar melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap kampus kami agar tidak ada lagi mahasiswa yang menjadi korban secara akademik karena kedua pihak hanya sibuk berkonflik,”T egas Efraim kordinator aksi.