MAKASSAR – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) membentuk program Family Farming atau Pertanian Keluarga dalam rangka menyediakan ketersediaan pangan Bergizi, Beragam, Sehat, dan Aman (B2SA) bagi masyarakat.

Baca Juga: Rest Area Jeneponto dan Sidrap, Pemprov: Bulan Oktober Kita Launching

Program ini merupakan salah satu dari tiga program prioritas yang diusung oleh Dinas Ketahanan Pangan Sulsel untuk tahun 2022.

Kepala Sub Bagian Program Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Miftahuddin Arif mengungkapkan, selain untuk memenuhi konsumsi B2SA, Family Farming juga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Sebenarnya target utamanya itu meningkatkan pendapatan. Karena misalnya di kampung A ada panen, bersamaan dengan kampung B, kan bisa dikumpul, bisa dijual. Sebenarnya di situ targetnya,” pungkasnya, Senin (14/02/22).

Miftahuddin juga menjelaskan, dua program prioritas lainnya adalah program Pekarangan Pangan Lestari dan program Farm Field Garden.

Untuk diketahui, program Pekarangan Pangan Lestari akan dilaksanakan di sejumlah Kabupaten/Kota yang ada di Sulsel guna membantu sebanyak kurang lebih 60 kelompok tani dengan mengoptimalkan pekarangan masyarakat agar lebih produktif memproduksi pangan untuk kebutuhan keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Sedangkan, program Farm Field Garden merupakan program integrasi dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Sulsel, yakni Dinas PUTR, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai wadah eduwisata pertanian.

Lebih lanjut, Miftahuddin mengatakan, program Pekarangan Pangan Lestari dan Family Farming juga diharapkan mampu mencegah terjadinya kerawanan pangan di Sulsel.

“Tidak ada kabupaten yang mengalami rawan pangan untuk saat ini, tetapi beberapa pedesaan diprediksi akan ada potensi kerawanan/kerentanan pangan. Itu berdasarkan hasil kerja bidang teknis Dinas Ketahanan Pangan di lapangan.” tandasnya.