MAKASSAR – PT Bumi Karsa kolaborasi Yayasan Hadji Kalla menggelar kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dihelat pada tanggal (16/2/2022), bertempat Desa Cipotakarui, Kecamatan Panja Rijang, Kabupaten Sidrap dan Desa Malino, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang.

Baca Juga : 10 UPT Kemenkumham Sulsel Laksanakan Rehabilitasi WBP Pengguna Narkoba

Kegiatan CSR berupa pemberdayaan dan pelatihan menjahit bagi perempuan yang ada di Desa Cipotakari dan Desa Malino, sebagai peningkatkan kompetensi dan keterampilan kerja bagi kaum wanita, terkhusus yang berada di sekitar wilayah tersebut.

Manajer General Affair PT Bumi Karsa, A Ghazali Husain menyampaikan pelatihan yang digelar mendapat respon positif dari masyarakat setempat.

“Pelatihan yang kami laksanakan mendapat respon positif dari masyarakat Desa Cipotakari dan dan Desa Malino, bahkan pemerintah setempat yaitu Kepala Desa dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Masyarakat setempat berharap PT Bumi Karsa bersama Yayasan Hadji Kalla kembali menggelar pelatihan – pelatihan antara lain menjahit, Tata Boga, Kecantikan (Tata Rias) Pembuatan Gula sarang semut, dan yang lainnya,” paparnya.

Kesemuanya pelatihan ini sangat membantu masyarakat dalam pengembangan keterampilannya. Tidak hanya membantu dalam pengembangan keterampilan, juga dapat membantu masyarakat ataupun perempuan untuk berpeluang membuka usaha mandiri dalam memperbaiki maupun meningkatkan perekonomian mereka. Selain itu, dapat meningkatkan dan mengembangkan kelompok usaha ekonomi bagi masyarakat maupun perempuan di Desa Cipotakaru dan desa Batumila Malino

“Alasan kami memilih Desa Cipotakarui dan dan Desa Batumila Malino sebagai sasaran pemberdayaan dan pelatihan dikarenakan area tersebut dekat dengan lokasi pengerjaan proyek PT Bumi Karsa yang sedang berjalan. Kedepannya hal tersebut menjadi fokus kami, yakni aktif melaksanakan kegiatan CSR di sekitar lokasi – lokasi pengerjaan proyek PT Bumi Karsa, yang memiliki tujuan akhir untuk meningkatkan kompetensi Masyarakat agar tercipta Masyarakat mandiri, masyarakat yang berpeluang membuka usaha mandiri dan mampu bersaing ke arah kehidupan yang lebih baik secara berkesinambungan. Pemberdayaan dimaksudkan juga untuk menciptakan keberdayaan masyarakat agar mereka dapat berpartisipasi dalam pembangunan yang berpusat pada rakyat. Pemberdayaan tidak hanya menyangkut pendanaan tetapi juga peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan kelembagaan”, tambahnya.