Makassar, Rakyat News – Sejumlah massa aksi yang tergabung dalam aksi unjuk rasa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi (BADKO) Sulawesi Selatan dan Barat di depan Kantor DPRD Sulawesi Selatan dipukul mundur massa relawan Nurdin Abdullah (NA), Jl. Urip Sumaharjo Kota Makassar, Senin (19/08/2019).

Saat pengunjuk rasa menyampaikan orasinya, beberapa menit berselang, sejumlah massa aksi dari Relawan Prof Nurdin Abdullah (Gubernur Sulsel) membubarkan aksi tersebut dan mengejar massa aksi dari HMI.

Menurut kesaksian salah satu massa aksi, Mhus, yang juga selaku Ketua HMI Korkom Perintis mengatakan, di tengah pengejaran itu, ada sekolompok orang yang memukul bahkan menendang salah satu peserta aksi dari HMI KorKom perintis di bawah koordinasi HMI Badko Sulsel-bar, peserta aksi itu terjatuh dan mengalami luka parah.

“Salah satu peserta aksi dari HMI Badko Sulsel-bar bernama Rafik Rumaf, dia selaku pengurus HmI KorKom Perintis Cabang Makassar. Rafik mengalami luka, darah di perut, siku tangan dan jari kakinya”, ungkapnya.

Lebih lanjut, Mhus mengatakan, bahwa terjadinya pemukulan itu lantaran pihak aparat kepolisian membiarkan massa itu melakukan anarkis terhadap massa aksi dari HMI.

“Ini merupakan ketidak tegasan dari aparat kepolisian yang melakukan pengamanan,” ucap Mhus.

Bahkan, Mhus menyangkan pemukulan terhadap rekannya. Sebab, kata Mhus, aparat kepolisian tidak menjalankan tugasnya sebagai pengayong masyarakat.

”Saya melihat di lokasi aksi, aparat personil kepolisian hanya berdiri dan melihat begitu saja, tidak satupun dari mereka mengamankan tindak anarkis dari massa aksi relawan Gubernur Sulsel”, ucapnya dengan penuh kecewa.

Sementara, Nugi selaku pengurus Badko HMI Sulselbar, mengatakan terjadinya pemukulun tersebut, pihaknya akan membawa ke rana hukum.

“Kami akan laporkan ke Polda Sulsel”, tegas mantan Ketua HMI Kokom Tamalate ini.

Diketahui, sekitar pukul 18.25 Wita, Ketua HMI Korkom Perintis ini membawa Rafik (korban pemukulan) ke Rumah Sakit Bayangkara untuk melakukan Visum. (*)