JAKARTA – Masyarakat diharapkan tidak mengandalkan antibodi alami untuk mencegah penularan COVID-19.  Vaksin tetap diperlukan untuk membuat antibodi yang dibutuhkan tubuh.

Baca Juga : Basli-Saiful Sukses Naikkan Income Per Kapita Masyarakat Selayar

Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi melalui keterangan tertulisnya mengatakan masyarakat tidak dapat mengandalkan antibodi alamiah karena mempunyai risiko yang tinggi terhadap sistem kesehatan nasional.

“Kita tidak mungkin bergantung pada antibodi alamiah yang terbentuk dari infeksi COVID-19. Karena risikonya terhadap pasien dan sistem kesehatan nasional sangat besar,” tulisnya, Sabtu (19/3/2022).

Nadia menekankan vaksinasi untuk memberikan perlindungan tanpa keraguan.  Ia mencontohkan hasil uji serologi (Sero)  antibodi WNI, yang menyebutkan 86,6% penduduk Indonesia memiliki antibodi terhadap COVID-19 setelah vaksinasi.

Penelitian tersebut, kata Nadia, juga membuktikan bahwa vaksin meningkatkan perlindungan terhadap gejala berat dan risiko kematian akibat COVID-19. Perlindungan yang lebih tinggi juga tersedia bagi orang yang telah disuntik dengan tiga dosis atau booster.

“Vaksinasi lengkap ditambah booster menjadi faktor penting untuk menciptakan proteksi tambahan bagi masyarakat Indonesia,” ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berharap jumlah orang Indonesia tanpa COVID-19 terus bertambah.  Hal ini sejalan dengan semakin banyaknya vaksin.

“Seiring dengan  masih dilakukannya vaksinasi Covid-19, maka jumlah penduduk yang memiliki kekebalan terhadap Covid-19 akan semakin bertambahnya,” tutupnya, dilansir, medcom.id.

Baca Juga Dermayana: Ciptakan Inovasi Perlu Adaptasi