Luwu Utara, Rakyat News – Direktorat Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial, Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia menggelar kegiatan Pesona Goes to School, Jumat (8/11/2019), di tiga sekolah di Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini masih dalam rangkaian kegiatan besar KoKreasi Perhutanan Sosial Kementerian LHK.

Tiga sekolah yang disambangi oleh Tim Kreatif Kementerian LHK adalah SMAN 8 Luwu Utara, SMAN 1 Luwu Utara dan SMKN 2 Luwu Utara. Menariknya, KLHK menggandeng Irendra Radjawali sebagai narasumber dalam kegiatan ini. Siapa Irendra Radjawali? Dia adalah pencipta drone berbiaya murah. Pria yang akrab disapa Radjawali ini mampu membuat ratusan siswa tidak beranjak dari duduknya hingga ia betul-betul mengakhiri materi.

Inspiratif. Satu kata ini sudah cukup menggambarkan aksi Radjawali di hadapan para siswa tersebut dalam menularkan ilmu yang ia miliki. Radja mengawali materinya dengan mengajak para siswa menonton film dokumenter Perhutanan Sosial. Setelah itu, ia memaparkan materi tentang Digital Marketing, kemudian masuk ke materi Viralitas, dan dilanjutkan dengan materi Smartphone Photography, dan puncaknya tentang Drone.

Ditemui usai kegiatan, Radjawali mengatakan, kegiatan ini bukan kegiatan sambil lalu, acara berakhir lalu selesai, melainkan ada keberlanjutan yang menjadi poin penting dilaksanakannya kegiatan Pesona Goes to School. Radja berharap, melalui kegiatan ini akan lahir startup dari para siswa yang notabene simbol dari era milenial. “Kita ingin mencetak entrepreneur- entrepreneur muda yang basis produknya Perhutanan Sosial,” kata Radja.

Untuk itu, ia berharap para siswa yang mengikuti kegiatan ini nantinya bisa muncul sebagai orang sukses yang memiliki sebuah startup. Ia pun tidak menampik bahwa setelah ini akan lahir orang-orang sukses dari Luwu Utara seperti Nadiem Makarim, bos Gojek yang kini menjadi seorang Menteri. “Kita ingin adik-adik ini menjadi orang yang inovatif. Kita ingin adik-adik ini menjadi orang ‘gila’ yang memiliki ide yang ‘gila’ pula,” kata Radja.