“Prosesi adat mattompang arajang yang telah kita saksikan merupakan bagian dari Hari Jadi Bone yang rutin dilaksanakan setiap tahun, mattompang arajang adalah prosesi membersihkan benda-benda pusaka kerajaan Bone yang juga lazim kita sebut mappepaccing arajang atau pangedereng rilangiri, dan secara khusus disebut massossoro arajang,” kata Bupati Bone.

“Perlu kami tegaskan bahwa kegiatan ini bukan untuk mengkultuskan benda-benda yang telah diwariskan namun merupakan bentuk penghargaan kepada leluluhur atas kebesaran yang telah mereka raih yang diwariskan kepada kami, sejarah ini harus tetap dipertahankan, dilestarikan, serta dijadikan daya ungkit dan daya dorong untuk mempertahankan kejayaaan Bone dalam dimensi masa kini,” tambahnya.

Bupati Bone dua periode itu juga mengucapkan terima kasih kepada provinsi Sulawesi Selatan yang saat ini dibawah kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman yang banyak membantu Kabupaten Bone.

“Suatu kebanggan bagi kami bapak Gubernur Sulsel yang tak lain adalah putera daerah Bone, semoga Bone kedepan dapat maju dan berkembang, bantuan keuangan dari provinsi Sulsel yang telah dilokasikan ke Bone sejak tahun 2018 sebesar Rp 25, 9 miliar, meningkat menjadi Rp 71,1 Miliar pada 20219, kemudian meningkat lagi menjadi Rp 84,5 miliar pada tahun 2021, dan tahun 2021 sebesar Rp 54 miliar,” ucapnya.

Sementara itu Gubernur Sulawesi Selatan menuturkan Kabupaten

Bone merupakan kabupaten besar yang melahirkan tokoh-tokoh nasional.

“Bone ini tempat yang dirindu banyak orang, banyak tokoh besar dari Bone, ada bapak JK Wapres dua periode, kampung para menteri, kita sebagai penerus para tokoh ini berusaha sebaik mungkin untuk membantu pembangunan Kabupaten Bone,” kata Gubernur Sulsel mengawali sambutanya.

Kata dia, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sudah membantu Kabupaten Bone melalui bantuan keuangan provinsi sekitar 230 miliar. Untuk tahun 2022 dianggarkan bantuan keuangan Rp 37 miliar.

Baca Juga : Jelang HJB, Bupati Bone Kunker dan Ziarah Makam di Lokasi Berikut