Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan pada Januari-Juli 2021 saja ada 1.638 kejadian bencana yang berdampak pada 5,6 juta orang. 499 orang wafat dan 69 hilang akibat banjir, kebakaran hutan dan lahan, longsor, angin puting beliung, maupun gempa. Adapun pada 2020 terjadi 4.650 bencana yang berdampak pada 6,8 juta jiwa, menghilangkan nyawa 418 orang, serta membawa kerugian material yang sangat besar.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Global Humanitarian Overview 2021 mencatat, pagebluk ini memicu resesi global terburuk sejak 1930-an. Bank Dunia memperkirakan 60 juta orang jatuh dalam kemiskinan sejak pandemi.

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS), pandemi Covid-19 menyebabkan jumlah orang miskin pada Maret 2021 sebesar 10,14% atau 27,54 juta, meningkat 0,36% atau 1,12 juta dibanding Maret 2020.

Persentase penduduk miskin per Maret 2021 di perdesaan masih lebih besar dibanding di perkotaan, yaitu 15,37 juta dibanding 12,18 juta jiwa.

Dari perspektif gender, total penduduk 271 juta pada 2020, populasi perempuan sebanyak 134,27 juta. Pekerja perempuan berusia 15-49 tahun di sektor informal menjadi kelompok masyarakat yang paling terpukul di tengah pandemi.

Memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia pada 19 Agustus, YCP mengajak semua pihak sebagai warga negara untuk mengambil peran penting.

Pertama, kita wajib melaksanakan protokol kesehatan ketat untuk menghindari penularan baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain, sehingga dapat menghindarkan terjadinya lonjakan kasus. Kedua, kita perlu lebih peka dan dapat membantu orang terdekat yang memerlukan, baik itu anggota keluarga maupun tetangga di lingkungan sekitar. Ketiga, kita dapat melawan misinformasi dengan membantu memberikan informasi yang benar dan edukasi kepada masyarakat soal pandemi. Keempat, kita bisa memilih berdonasi baik secara langsung kepada yang membutuhkan atau melalui lembaga-lembaga sosial dan kemanusiaan.