Rekomendasi ini diperkuat oleh para narasumber dalam diskusi terbatas yang diselenggarakan Yayasan CARE Peduli dengan media.

Alissa Wahid, Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI), menyampaikan pemikirannya di sela-sela diskusi,”Semangat kemanusiaan ada di hati, pikiran, dan dituangkan dalam aksi nyata kita bersama. Kesigapan, kecekatan, dan gotong royong memegang peran kunci dalam memperkuat efektivitas dukungan kita bagi masyarakat rentan di Indonesia. Kelompok perempuan rentan di bawah garis kemiskinan patut diberikan perhatian dan bantuan nyata yang dapat mengubah kehidupannya menjadi lebih baik dan berkelanjutan. Dengan beban tanggungjawab yang berat dan berlipat di masa pandemi, keberhasilan kita dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan rentan dapat secara signifikan membantu juga meringankan kesulitan bagi seluruh anggota keluarganya. Sebesar itulah pengaruh perempuan bagi pasangan dan anak-anaknya.”

“Pemerintah bekerja keras tanpa henti untuk menanggulangi bencana termasuk pandemi Covid-19. Kunci utama penanganan bencana dan operasi tanggap darurat adalah kajian data yang lengkap dan akurat terkait kelompok rentan terdampak. Kami memberikan apresiasi kepada Yayasan CARE Peduli yang selama ini telah melakukan fokus respons kepada kelompok rentan terutama perempuan, dimana dalam kelompok ini juga termasuk ibu hamil, ibu menyusui, juga kelompok rentan balita, lansia dan penyandang disabilitas.” ungkap Nelwan Harahap, Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Lanjutnya, “Berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo, Menko PMK diamanahkan sebagai koordinator Aksi Solidaritas dan Kedermawanan Masyarakat Dalam Penanganan Dampak Covid-19 yang inklusif melibatkan berbagai pihak termasuk media dan masyarakat luas. Gerakan Solidaritas dan Gotong Royong kemanusiaan dalam rangka penanganan Covid-19 dan berbagai dampak yang ditimbulkannya akan dioperasikan dan dikendalikan melalui Sekretariat Bersama, penguatan solidaritas dan gotong royong yang dipimpin langsung oleh Kemenko PMK dengan melibatkan berbagai actor Penta Hellix (Pemerintah, Dunia Usaha, Masyarakat Sipil, Perguruan Tinggi/Lembaga Riset dan Media) secara kolaboratif. Harapannya, aktivitas kolaborasi ini dapat membantu percepatan penangulangan Covid-19 dan penanganan dampak lainnya termasuk penanggulangan bencana selama masa pandemi Covid-19. Gerakan Solidaritas ini diharapkan dapat berjalan secara efektif memperkuat dukungan bagi masyarakat terpapar dan kelompok rentan di Indonesia.”