Opini, Rakyat News – Tepat 51 tahun yang lalu organisasi mahasiswa Bone lahir, menghimpun seluruh mahasiswa yang berasal dan berketurunan dari Bone, dalam satu wadah yang bernama Kesatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia-Bone (KEPMI BONE). Lembaga yang mampu mencetak ratusan bahkan ribuan kader tiap tahunnya.

Tanah Bone yang tak pernah kosong mengisi kepemimpinan nasional memiliki akar sejarah yang kuat dan kaya akan kearifan lokal. KEPMI kemudian hadir menjaga dan menata keberlangsungan kepemimpinan Bone dari generasi ke generasi.

Lembaga ini adalah laboratorium kepemimpinan menyeleksi generasi terbaik Bone menjadi cikal bakal kepemimpinan Bone di masa depan, itu cita-cita luhur semenjak dahulu. Saat ini telah bertebaran figur-figur muda potensial yang lahir karena gemblengan dinamika organisasi kritis, konstruktif dan tentu saja pemberani, ciri khas manusia Bone.

Ada yang menarik dari proses alih generasi kepemimpinan di tanah Bone, yakni trah kepimimpinan masih sangat kental dengan nuansa kebangsawanan meski lembaga kerajaan telah dihapuskan tetapi sistem nilai tetap berjalan dan Bone tak bisa lepas dari bayang-bayang kerajaan masa lalu.

Jangan pernah bermimpi jadi Bupati di Bone jika nama anda tidak masuk dalam silsilah kerajaan yang lontara’nya masih terjaga apik hingga hari ini, konon.

Nah, bagaimana dengan KEPMI ??

Lembaga kemahasiswaan yang tentu saja bukan bentukan kerajaan masa lalu, organisasi kader yang lahir dari era modern.

Andi Irwandi Natsir salah satu kader terbaik yang berkibar namanya saat ini, menyampaikan pesan pembakar semangat generasi muda.

“Jangan pernah takut bermimpi, sebab dari mimpi itulah semangat akan terus menyala, mendorong kita terus berusaha secara konsisten hingga mimpi atau cita-cita terwujud”, tuturnya.

Andi Irwandi adalah ketua umum dewan pengurus pusat KEPMI BONE periode 2001-2003, kader yang ditempa oleh dinamika reformasi ’98’. Merasakan getir pahitnya perjuangan aktivis mahasiswa dimasa demokrasi peralihan.

Namanya santer disebut calon kuat menjadi kompetitor petahana di Kabupaten Bone saat ini.

“Kader KEPMI banyak bukan hanya saya, pas setelah saya menjabat ketua saat itu, ada pengganti saya yakni Andi Singkerukka, sementara bergerak juga untuk Bupati, saat ini masih pada berjuang, harus saling mensemangati karena kita telah dipersaudarakan oleh organisasi ini, kami belum ada yang ditetapkan jadi calon, oleh karena itu kader KEPMI tak usah pusing dulu memilih siapa ??”, tutur Andi Irwandi merendah.

KEPMI organisasi modern tetapi tetap menjaga pesan kearifan lokal, dalam pedoman perkaderan jelas tertuang materi-materi itu, agar kader tumbuh dan berkembang tak lupa asalnya, mabbulo sipeppa malilu sipakainge mali siparappe nennia rebba sipatokkong adalah semboyan organisasi yang dititiskan oleh raja Bone yang ke-15 Arung Palakka Latenri Tatta Petta Malampe’e Gemme’na (1667-1696) masih dipegang teguh hingga saat ini.

“Jangan jadi generasi kundang, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya, se-modern apapun organisasi kita, prinsip kearifan lokal adalah unsur pembentuk karakter manusia Bone hingga melegenda keseluruh belantara negeri, Siattinglima sitonraola tessibelleang”, Andi Arif Gajong Ketua Kepmi Periode 1995-1997 turut menitip pesan. (rls)