Lanjut dikatakannya, kalau memang PT. CLM serius terhadap persoalan ini, seyogyanya ketika terjadi kecelakaan kerja seperti itu, aktivitas serta mobilisasi Dump Truck dan kendaraan lain dihentikan dulu sementara, untuk dilakukan investigasi dan safety awareness kepada seluruh driver yang mengendarai Dump Truck 10 roda.

“Jangan hanya produksi yang diutamakan, tetapi keselamatan pekerja itu lebih wajib untuk dijaga oleh perusahaan, apalagi kecelakaan ini sudah terjadi berulang kali. Oleh sebab itu, kerangka manajemen keselamatan kerja harus dibuat lebih ketat, karena perlu diketahui juga bahwa banyak masyarakat pongkeru yang bertani dan melintas di jalur aktivitas kendaraan PT. CLM,” ungkap Arif Tella yang juga seorang Tokoh Pemuda di Desa Pongkeru.

Terkait kejadian tersebut, pihak manajemen PT. CLM belum memberi pernyataan dan tanggapan perihal kecelakaan kerja tersebut. Tim media ini kemudian mencoba menghubungi kontak GM PT. CLM yakni Freddy Napitupulu, tapi yang bersangkutan belum sempat memberi jawaban.