MAKASSAR – Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Makassar, Kiyai Kaswad Sartono, tegaskan bahwa NU bukan sebagai Organisasi Masyarakat (Ormas) yang hanya simbolis semata. Hal itu disampaikan dalam Pidatonya saat berkunjung di forum Latihan Kader Utama (Lakut) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) se-Indonesia Timur yang dilaksanakan di UIM Makassar, Rabu, (1/6/2022).

 

Baca Juga : Ketua DMI Bantah Menteri Yaqut Cholil  Soal Kemenag Hadiah untuk Nahdatul Ulama

Kyai Kaswad menjelaskan, NU perlu dipahami bukan sebagai ormas yang simbolis atau atribut keagamaan semata, tetapi sebagai subtansi pengamalan dan berprilaku di kehidupan masyarakat.

“NU itu bukan sebatas simbolis tetapi substansi dalam berprilaku,” jelasnya.

Baca Juga: Ketua Komisi Fatwa MUI Sulsel Ajak Kader IPNU Berperan Aktif di Masjid

Para kader IPNU harus lebih berani tampil dan berperang secara nyata, serta menjawab problem sosial di sekitarnya, menjadi bingkai ke-aswaja-an dan bingkai kultur keislaman yang damai dan santun dengan akhlakul Karimah.

Arti dari NU sebagai subtansi dalam berprilaku yakni menerapkan dan mengamalkan ideologi dan akhlak aswaja di masyarakat.

“Kader itu secara bahasa ber-akar kata dari bahasa yunani yang artinya itu bingkai, maka demikianlah kader IPNU itu harus jadi bingkai keaswajaan dengan akhlaknya di masyarakat. Maka sebagai kader NU jangan malu tampil di masyarakat untuk membingkai, menjawab segala problem sosial. Maksud saya itu, sekali lagi NU bukan sebatas simbolis, tapi ia sebagai subtansi perilaku bermasyarakat,” bebernya Kyai Kaswad.

baca Juga: Ketua Bawaslu Sulsel Hadir di Pembukaan Lakut IPNU Sulsel, Begini Harapannya

Lanjut, ia pun menghimbau kepada kader-kader IPNU, agar silaturahim-nya jangan sampai putus kepada ulama-ulama yang ada di Nusantara, memperbanyak bekal keilmuan melalui para ulama. Menjaga hubungan silaturahim kepada ulama-ulama agar ilmu yang didapat lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat.