Amerika, Rakyat News – Amerika dan Israel masih berusaha keras untuk mewujudkan ambisinya menguasai dan menananamkan pengaruh permanen di Suriah sembari mengekang kamajuan pengaruh Iran di wilayah tersebut. Namun, Amerika-Israel sudah kalah dan semua upaya itu tidak mungkin terealisir. (Baca juga: Analis; Israel Penyebab Runtuhnya Kekaisaran Amerika Serikat)

Demikian pernyataan editor senior Veterans Today Ian Greenhalgh dan senator Amerika Tim Kaine terkait dengan aksi-aksi terakhir Amerika dan Israel di Suriah yang mencoba membangun kekuatan baru di Suriah timur setelah koalisi pro-Suriah berhasil menguasai wilayah barat Suriah.

“Masalahnya adalah, kekuatan gabungan Iran, Syria, Rusia dan Hezbollah telah memenangkan peperangan. Mereka hanya perlu untuk menghancurkan kelompok-kelompok teroris yang tersisa. Amerika pun mengetahui hal ini. Itulah sebabnya mereka (hanya bisa) berusaha mempengaruhi bentuk Suriah dan Irak paska-perang,” tulis Greenhalgh di Veterans Today, kemarin (27 Juni).

Seperti sudah dilaporkan, saat ini Amerika dan Israel tengah berusaha keras untuk membendung pengaruh Iran di Suriah dengan membangun basis wilayah di Suriah timur, memblokir jalur suplai dari Iran dan Irak ke Suriah hingga Laut Mediterania. (Baca juga: Israel Gunakan Aliansi Rusia, Iran dan China Untuk Memeras Amerika)

“Amerika tengah berusaha keras untuk mencoba membangun semacam negara baru di Suriah Timur pada saat ISIS mencapai tahap kehancuran. Ini untuk mencegah terbentuknya jembatan darat yang membentang antara Irak, Irak dan Suriah yang akan menjadi keuntungan strategis (bagi Iran) dan memungkinkan pasukan dan suplai bergerak bebas (melalui jalur itu). Amerika, Israel dan Saudi ingin memecah Suriah, Iraq dan Iran menjadi negara-negara kecil yang lemah melalui apa yang disebut ‘Balkanisasi’ setelah pecahnya Yugoslavia tahun 1990-an,” tambah Greenhalgh.