JAKARTA – Dalam pertemuan Islamic Development Bank, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bertemu dengan sejumlah menteri keuangan termasuk dari Turki dan Mesir yang bercerita tentang tekanan inflasi di negara masing-masing, dan ia juga menegaskan bahwa inflasi yang tercatat di Indonesia sebesar 3,5 persen per bulan Mei 2022.

Baca Juga : Ngeri! Seorang WNI Ungkap Krisis Ekonomi di AS

Sri Mulyani mengatakan, saat ini Turki sedang berputar dalam situasi inflasi yang meroket hingga 74 persen di Mei 2022 yang merupakan akibat dari tidak ada subsidi untuk menekan kenaikan harga energi.

“Menkeu Turki mengatakan inflasi di dalam negerinya 74 persen, 74 persen, bayangkan. Indonesia 3,5 persen. Mereka mengatakan bahwa harga-harga energi tidak di-absorb, sehingga pass through langsung naik ke atas. Harga-harga pangan meningkat,” ujarnya dilansir dari CNN Indonesia.

Begitupun dengan Mesir yang tercatat 13,1 persen di April 2022. Inflasi yang dialaminya tidak setinggi Turki karena masih diberlakukan subsidi energi sehingga harga jual energinya tidak jauh beda dengan Indonesia.

Lanjutnya, meski sama-sama memberikan subsidi energi, ia menekankan bahwa inflasi Indonesia masih lebih baik dari Mesir.

“Saya bicara dengan menkeu Mesir, di mana mereka merasakan harga dari wheat (gandum) dan minyak naik meskipun mereka punya gas. Kenaikan yang sangat ekstrem. Untuk energi mereka masih absorb, sehingga mereka jual dalam hal itu BBM-nya kira-kira sama dengan Indonesia,” jelasnya.

Tambahnya, dengan pemberian subsidi energi ini maka defisit anggaran dalam APBN Indonesia dan Mesir sama-sama melonjak. Namun, lagi-lagi lonjakan untuk defisit Indonesia masih lebih baik.

“Defisit di dalam APBN Mesir di atas 6 persen, kita sekarang di 4,7 persen. Ini untuk memberikan perbandingan bahwa semua konsekuensinya itu ada di mana-mana,” pungkasnya.

Baca Juga : DPR RI: Melalui Sektor Pertanian, Kementan Sukses Tingkatkan Ekonomi Nasional