Diketahui, baru-baru ini Bulukumba menerima WTP dari BPK. Dengan begitu, Rizal mengartikan bahwa Bulukumba handal.

“Itu penilaian profesional oleh BPK, telah memberi kaidah-kaidah penyajian laporan keuangan dan telah didukung oleh dokumen- dokumen aset, belanja, dan semuanya. Wajar dia WTP,” jelasnya.

Rizal lebih dalam menambahkan, untuk menghindari terjadinya fraud, maka pertama harus kembali kepada diri dalam menguatkan integritas.

“Sebaik apapun sebuah sistem, manakala kita tidak punya integritas, selesai. Korupsi, pengaturan, sistem ndak jalan. Tapi manakala sistem dipatuhi, itu bisa ditekan,” katanya.

Ia mengajak seluruh peserta workshop agar menyadari dulu bahwa ‘Korupsi itu Musuh Bersama’. Memahami dulu, korupsi itu kejahatan luar biasa. Artinya apa, perlu penindakan luar biasa atas korupsi.

“Baru pertanyaan kita, apakah kita mampu melakukan itu?. Sejauh mana integritas kita untuk mampu menegakkan itu?,” katanya.

Sementara, Inspektur Daerah Bulukumba M Taufik menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakan workshop itu, dalam rangka penguatan untuk pengendalian pada OPD-OPD di lingkup Pemkab Bulukumba.

“Makanya, ini untuk memberikan pemahaman kepada OPD terkait dengan pengendalian dan mencegah kecurangan- kecurangan aparatur yang ada di OPD tersebut. Semua aspek. Terutama soal keuangan. Karena ini terkait dengan korupsi,” katanya.

Ke depan lanjut Taufik, pihaknya akan terus melakukan hal-hal seperti ini, demi memberikan pemahaman kepada OPD sehingga betul-betul dapat memahami apa yang akan dilakukan, khususnya pencegahan terjadinya korupsi.

Menurut Taufik, Inspektorat selaku koordinator pengawasan di daerah harus membangun kerja sama dengan semua OPD.

“Tanpa keterlibatan OPD, saya kira agak sulit kita wujudkan bebas dari kecurangan-kecurangan dan menghapus perilaku-perilaku korup,” imbuhnya.

Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kerjasama BPKP dalam pelaksanaan kegiatan ini dalam mendorong tata kelola pemerintahan yang lebih baik ke depan.