JAKARTA – Ketua KPK, Firli Bahuri menilai sektor energi baru dan terbarukan begitu rentan menghadapi korupsi, maka dari itu para negara anggota G20 diajak untuk tetap selalu berwaspada mengenai ancaman tersebut.

Baca Juga : Kemendagri, KPK, dan BPKP Sepakat Percepat Satukan Sistem serta Data Pembangunan dan Keuangan Daerah

Firli mengatakan, tentunya akan ada kajian serta pertimbangan menggunakan anggaran negara karena sektor tersebut merupakan hal yang baru.

“Karena ini adalah (sektor) baru, tentu akan ada kajian, penelitian yang menggunakan anggaran (negara),” kata Firli seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.

Oleh karena itu, dia mengatakan pencegahan korupsi pada sektor energi terbarukan merupakan satu dari empat isu prioritas yang diusulkan Indonesia pada forum ACWG. Putaran pertama ACWG berlangsung di Jakarta pada Maret lalu, sedangkan ACWG putaran kedua digelar di Bali hingga Kamis (8/7).

Saat membuka pertemuan pertama ACWG putaran kedua, Selasa kemarin, Firli menyampaikan investasi sektor energi terbarukan saat ini tumbuh dan berkembang, memiliki pendanaan, aset, dan pasar yang besar. Sehingga, lanjutnya, upaya dunia untuk beralih dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan juga tidak lepas dari risiko korupsi.

“Saatnya kita mulai membahas risiko-risiko di sektor itu dan cara-cara mencegahnya,” kata Firli.

Indonesia berharap forum ACWG putaran kedua membahas strategi tepat untuk mencegah korupsi di sektor itu terjadi, di antaranya dengan meningkatkan transparansi dan tata kelola yang baik dalam tiap aspek pengembangan energi baru dan terbarukan.

“Kami berharap dukungan Bapak/Ibu (delegasi) terkait usulan (Indonesia) ini,” tambahnya.

Sementara itu, ditemui secara terpisah, salah satu ketua (chair) ACWG Rolliansyah Soemirat mengatakan Indonesia merupakan negara anggota G20 pertama yang menginisiasi pembahasan antikorupsi pada sektor energi terbarukan.