JAKARTA – Kantor pusat Grab diminta untuk pindah dari Singapura ke Indonesia oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan karena ia akan mendukung penuh pengembangan kendaraan listrik jika pindah ke RI.

Baca Juga :Pemprov Sulsel Tingkatkan Program Digitalisasi UMKM Melalui Grab

Permintaan ini disampaikan langsung oleh Luhut kepada President Director of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata karena Luhut, saat ini Grab menghasilkan cuan atau keuntungan paling besar dari Indonesia.

“Bikin duitnya paling banyak di Indonesia, tinggalnya malah di Singapura,” kata Luhut dilansir dari CNNIndonesia.com.

Sebelumnya, Ridzki meminta agar pemerintah mendukung langkah grab mengembangkan kendaraan listriknya. Dukungan ini terutama dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Pertamina, PLN hingga Kementerian Perhubungan.

“Ini tidak bisa terjadi tanpa kolaborasi. Ini adalah alasan kenapa kendaraan listrik disebut ekosistem. Tujuan kami saat ini, untuk akselerasi kendaraan listrik dan memotivasi masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik, karena grab percaya elektrik itu baik,” jelasnya.

Lanjut Ridzki, apalagi kendaraan listrik grab sudah memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Pertama, pengurangan emisi karbon hingga 5 ribu ton CO2 pada periode 2020-2021.

“Jika dikonversi terhadap BBM, ini penurunan 2 juta liter BBM dalam periode yang sama,” kata Ridzki.

Tambahnya, dampak positif kedua adalah penciptaan tenaga kerja. Sebab, kendaraan listrik grab dioperasikan dengan skema sewa, sehingga mitra pengemudi yang tidak memiliki kendaraan bisa mencari uang dengan menyewa per hari.

“Jadi dampak berikutnya adalah dampak ketenagakerjaan dan di dalam prosesnya mereka (pengemudi) melakukan penghematan dalam biaya operasinya kurang lebih secara rata-rata 25 persen karena tidak perlu memikirkan service motor,” pungkasnya.