Arief mengatakan, program ini adalah sebuah tantangan bagi Desa Baloli untuk mengelola data yang betul-betul lengkap dan akurat.

“Bagaimana kita mau menyatukan data kalau kita tidak cinta. Kita cinta dulu, baru satukan ini data,” jelasnya.

Dikatakannya, untuk menyatukan data yang benar-benar valid agar tidak terjadi adanya perbedaan, maka harus ditunjuk satu penanggung jawab, dan harus bertanggung jawab terhadap data.

“Data ini terkadang bikin pusing. Datanya tidak sama, tapi satu ji objeknya. Kenapa tidak sama, karena tidak ada yang ditunjuk untuk bertanggung jawab terhadap data. Nah, saya kira ini tantangan bagi kita, utamanya Desa Baloli,” imbuhnya.

Untuk itu, Arief berharap agar program ini betul-betul terlaksana dengan baik di Desa Baloli, sehingga desa Baloli bisa menjadi percontohan bagi desa lain.

“Mulai sekarang kita gaungkan Gerakan Cinta Data. Berdayakan petugas wali data,” tegasnya.

Arief mengatakan, PPID desa, dalam hal ini, para Sekretaris Desa, harus menjadi garda terdepan untuk menyukseskan program ini.

“Kami harap selama empat bulan ini, manfaatkan betul pembinaan yang dilakukan BPS,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Camat Masamba Adjie Saputra menyambut baik program Desa Cantik di Desa Baloli.

“Kami bersyukur dan berterima kasih karena memilih Desa Baloli sebagai lokus pelaksanaan program Desa Cantik,” kata Adjie.

Ia berharap setelah program ini, desa Baloli dapat membimbing desa-desa lain agar tidak jauh tertinggal dalam pengelolaan data.

“Sekali lagi terima kasih teman-teman BPS bisa berbagi ilmu. Semoga ke depan, lebih banyak lagi desa yang mendapat program ini,” harapnya.

Senada Camat Masamba, Kepala Desa Baloli, Solihin, juga mengaku bersyukur dan bahagia atas dicanangkannya Desa Baloli sebagai Desa Cantik.