JAKARTA – Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan yang menjadi hal penting atau pilar utama dalam konstruksi peristiwa kemarian Brigadi J adalah keterangan dari para ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.

Baca Juga : Irjen Ferdy Sambo Dinonaktifkan Polri

Anam mengatakan bahwa ADC merupakan pilar utama pada konstruksi peristiwa.

“Jadi ADC ini menjadi salah satu pilar utama dalam konstruksi peristiwa dan bagaimana melihat peristiwa kematian Brigadir J ini,” kata Anam dilansir dari CNNIndonesia.com.

Lanjutnya, pihaknya melakukan dua model pemeriksaan untuk mengorek keterangan sejumlah ajudan Sambo. Mereka akan diperiksa terpisah maupun bersama-sama.

“Ada dua model yang akan kami lakukan, memang pasti sendiri sendiri dan ada yang satu tempat bersama, karena kami kepengen tau detail apa yang terjadi, konteksnya apa,” ujarnya.

Anam mengaku ingin analisis dari Komnas HAM terkait kematian Brigadir J komprehensif. Oleh sebab itu, ia juga ingin mengetahui analisis yang berkembang di publik.

“Jadi kami kepingin komprehensif, analisa analisa yang berkembang di publik saat ini, kami kepingin tau persis apa dan bagaimana peristiwa itu terjadi,” katanya.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan yang dilansir dari CNNIndonesia.com, ajudan Sambo datang secara terpisah mulai sekitar pukul 09.45 WIB.

Satu ajudan Sambo yang tiba lebih awal di Kantor Komnas HAM menggunakan baju putih. Disusul oleh satu ajudan lagi yang berjalan cepat memasuki Kantor Komnas HAM.

Sementara itu, sekitar pukul 09.51 lima ajudan Sambo kembali datang secara bersamaan. Semuanya kompak memakai baju putih.

Mereka datang tanpa berkata-kata dan langsung memasuki Komnas HAM menuju ruang pemeriksaan. Kendati demikian, belum diketahui secara pasti apakah Bharada E juga termasuk ke dalam rombongan ajudan yang masuk.