Dia pun menjelaskan soal isu yang selama ini banyak di media terkait kemiskinan di Jeneponto.

“Saya mau jelaskan sedikit soal kemiskinan, ini sebenarnya kesalahan masyarakat ta sendiri, kenapa saya bilang begitu ? Seperti pak desa lagi mendata, itu warganya dia catat sebagai keluarga sejahtera tapi yang warga tidak mau, dia ancam kadesnya kalau dicatat sebagai warga sejahtera saya tidak bantu mi lagi, jadi pusing juga kepala desa.” jelasnya.

“Sama di Dinsos mendata juga warga begitu juga, katanya sudah tidak mau mi bantu dinsos kalau dicatat sebagai keluarga sejahtera, jadi mereka lebih suka kalau menerima bantuan.” katanya.

Namun ia mengaku akan terus berupaya agar status tersebut bisa hilang dan warga Jeneponto bisa merasakan kesejahteraan.

Dirinya juga berharap ke depan ada warga Jeneponto bisa memimpin Makassar atau duduk di Senayan sebagai anggota DPR RI.

“Saya tadi juga sepakat sama ketua KKT, kita doakan ke depan ada orang Jeneponto yang menjadi pemimpin di Makassar. Di Senayan juga, tidak ada perwakilan kita di Jeneponto. Masa tahun berikut tidak ada, malu kita, minimal satu.” tandasnya.

Raker ini turut dihadiri sejumlah anggota DPRD Makassar yang juga pengurus KKT Makassar seperti Rezki Irwan Adnan dan Irmawati Sila. (*)