MAKASSAR, RAKYAT NEWS – Juru Bicara Gubernur Sulsel, Veronica Moniaga menyampaikan permohonan maafnya terkait insiden tidak mengenakkan yang ditujukan seorang wartawan fotographer di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulsel saat hendak melakukan peliputan gladi resik pelantikan kepala daerah, Kamis (25/2/2021) pagi tadi.

Ia mengaku, pelantikan kepala daerah dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (protkes) secara ketat. Hal itu dilakukan demi menjaga amanah dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia yang telah memberikan izin Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menggelar pelantikan secara langsung.

Tidak ada instruksi khusus untuk melarang rekan wartawan meliput kegiatan gladi resik. “Kami meminta maaf atas perlakuan petugas di lapangan yang menggunakan bahasa komunikasi kurang bagus,” kata Vero.

Sementara Kepala Dinas Informatika dan Komunikasi Sulsel Amson Padolo kembali melontarkan permohonan maaf atas kejadian miskomunikasi yang terjadi antara petugas pengamanan dengan jurnalis.

Dengan tegas, Amson mengaku tidak pernah melarang media melakukan peliputan dalam setiap agenda Pemprov Sulsel, termasuk gladi resik pelantikan kepala daerah. Akan tetapi, sesuai petunjuk Kemendagri, dilarang adanya kerumunan dalam acara pelantikan.

“Di masa pandemi ini, pelantikan wajib menerapkan protkes yang ketat. Malah Kemendagri minta secara virtual. Untuk itu, kami minta maaf atas insiden seperti tadi dan menjadi koreksi bagi kami,” jelasnya.

Terkait pelantikan 11 kepala daerah yang akan berlangsung pada Jumat (26/2/2021), Amson Padolo memastikan akan mengakomodir wartawan dalam peliputan acara. Disiapkan satu ruangan khusus dengan fasilitas layar untuk menyaksikan pelantikan.

“Wawancara langsung setelah selesai acara. Cuman mungkin untuk masuk ke dalam ruangan pelantikan langsung kami masih menunggu petunjuk dari tim kemendagri yang akan meninjau langsung,” terangnya.(*)