Akun @rudisarupa menilai cara Gibran itu “kurang sopan”. “Marah boleh, tapi ingat mereka itu tentara loh, harus tetap di jaga wibawanya,” ucap dia.

Di pihak lain, akun @shirokichan_ mengatakan anggota Paspampres itu mestinya yang berpikir soal masalah kewibawaan satuannya, bukan malah Gibran.

“Terus kenapa kalo tentara? Harus lebih istimewa gitu? Tentara diberi tugas untuk melindungi rakyat dan bangsanya bukan memukuli rakyat,” kicaunya.

Sejalan, akun @TvBlora menilai anggota TNI yang arogan mestinya mendapat sanksi lebih berat dari sekadar pencopotan masker di depan umum.

“Tentara klo arogan mukulin warga gak bersalah ya mending dipecat aja….. Baru di lepas masker aja kok ribut… Coba klo gantian dipukul? Mikirlah sikit pak,” ujar dia.

Akun @Lily_Lovely7 pun menyindir tentara itu sambil menyebut, ‘Wibawa?? Emang pas mukul dia msh punya wibawa?? Ky preman iya’.

Merespons wacana di media sosial itu, Gibran mengaku pencopotan masker itu dilakukan karena tindakan Hari.

“Dia sudah memukuli warga saya,” ujar dia di akun @gibran_tweet, Jumat (12/8),

Maka dari itu wibawa korban harus Gibran jaga.