Lebih lanjut kata Harun, meskipun Rumah Sakit Galesong juga telah menyiapkan tandon dan penyimpanan air dengan kapasitas yang sangat besar di bawah tanah, namun juga belum bisa difungsikan karena sambungan dari PDAM juga belum bisa berfungsi dengan baik.

Selain itu, proyek pembangunan pemecah ombak di kawasan UMKM Desa Pa’lalakang, Kecamatan Galesong Utara dengan nilai Rp3,8 miliar. Proyek ini untuk mendorong agar perekonomian masyarakat Kabupaten Takalar terus menggeliat  dan bergerak maju pascaCovid-19 yang dampaknya sangat memukul perekonomian masyarakat utamanya usaha kecil mikro dan menengah Pemkab Takalar.

Selanjutnya, proyek peningkatan jalan di Kabupaten Takalar antara lain ruas Jalan Bantinoto-Rajayya dengan nilai Rp11miliar. Kemudian, ruas Jalan Solonga-Tamasongo dengan nilai Rp16,7 miliar, dan ruas Jalan Sampulungan-Aeng Batu-Batu dengan nilai Rp5,5 miliar.

Beberapa ruas jalan dimaksud menurut Harun, sudah selesai 100 persen dan sudah PHO. Namun masih dalam masa pemeliharan. Satgassus menemukan beberapa keretakan-keretakan dan beberapa bagian dari ruas jalan tersebut untuk segera diperbaiki kembali atau disempurnakan.PPK diminta supaya lebih tegas memberikan teguran kepada kontraktor.

“Dengan monev dan pengawasan yang sering dilakukan dan berkala, maka mendorong pihak-pihak terkait seperti kontraktor pelaksana, PPK, KPA, pengawas, inspektorat daerah untuk bersama terlibat secara aktif untuk menyukseskan proyek tersebut,” Harun menambahkan.